Suar.ID -Seorang bocah berusia 9 tahun menderita penyakit kulit langka yang menyakitkan.
Sekujur tubuh bocah bernama Vadym Demedyuk asal Ukraina ditumbuhi bercak dan bersisik.
Tak hanya menimbulkan sensasi perih, tapi juga menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan setiap ia bergerak.
Mengutip dari Daily Mirror (1/10/2019), Vadym Demedyuk mengidap penyakit kulit kronis psoriasis.
Bahkan 99 persen kulit Vadym telah terjangkit penyakit tersebut.
Orang tua Vadym pun tak tinggal diam.
Enam tahun mereka mencoba segala upaya untuk menyembuhkan putra mereka.
Sayangnya, pengobatan selama enam tahun itu sama sekali tak menunjukkan hasil.
Baca Juga: Akhirnya Terungkap, Inilah yang Menyebabkan Sulli Akhirnya memutuskan untuk Mengakhiri Hidupnya
"Kami sudah mencoba berbagai krim dan obat-obatan, tapi tidak ada yang membantu," kata ibu Vadym, Natalia Pilat kepada media setempat.
Seluruh tubuh Vadym ditutupi dengan bercak bersisik yang terasa sakit. Kulit abnormalnya terus-menerus retak dan berdarah membuat Vadim menderita.
"Dia tidak dapat berjalan karena kondisinya dan harus berbaring di tempat tidur selama berminggu-minggu.
"Setiap gerakan membuatnya merasakan kesakitan tak tertahankan," cerita pilu Natalia.
Natalia pun dibuat patah hati saat sang putra mengatakan dirinya sudah tak tahan dengan keadaannya.
"Dia mengatakan kepadaku, 'Bu, aku lebih baik mati daripada hidup seperti ini'," tutur Natalia.
Dokter pun sudah menyerah dengan kondisi kulit Vadym.
Selama enam tahun terakhir keluarga telah mencari pengobatan medis dari seluruh Ukraina untuk kesembuhan Vadym.
Mulai dari desa kecil Chernivsti hingga ibu kota, Kiev.
Banyak dokter dari penjuru negeri mencoba mengobati Vadym, tapi tak ada yang berdaya menyembuhkan bocah malang itu.
"Kami telah mencoba berbagai rumah sakit dan klinik. Tapi pada akhirnya semua dokter mengatakan 'ini adalah salah satu kasus paling ekstrim yang pernah mereka lihat'.
"Setiap kali, setelah menjalani serangkaian perawatan yang berbeda, dokter menyerah mengatakan 'kami tidak bisa membantu'," kata Natalia.
Sekarang tak ada seorang pun di Ukraina yang bisa menyembuhkan putranya.
Menurut cerita anatalia, Vadym bermimpi ingin bisa sekolah seperti anak seumurannya.
Tapi kondisinya membuat Vadym terpaksa terisolasi dari masyarakat.
"Dia takut pergi keluar dan bertemu orang-orang.
"Dia tidak ingin mereka menatap dan menunjuk-nunjuknya. Vadym tidak punya teman dan merasa canggung secara sosial."
Setelah ditolak oleh dokter Ukraina, keluarga itu mulai mencari bantuan di luar negeri dan menemukan klinik dermatologi di Israel yang mau membantu.
Sukarelawan amal Marta Levchenko yang membantu keluarga mengatakan: "Para dokter Israel berjanji untuk meringankan kondisi Vadym dan mengatakan dia akan bisa pergi ke sekolah dan menjalani kehidupan normal."