"People change. Orang berubah. Tidak ada yang statis di dunia ini," ungkapnya.
Ia pun menjelaskan sikap Irma yang dulu dan sekarang dinilai telah berubah.
"Dulu Irma kami kenal sosok yang jika bertutur kata2nya selalu terjaga. Ia lebih banyak mendengar dan tersenyum.
"Ia bisa membawa diri sebagai istri perwira. Tampilannya juga modis dan terbuka pada siapa saja."
"Entah mengapa, Irma yang dulu saya kenal telah berubah. Berubah cara pikirnya menyikapi dinamika sosial politik.
"Padahal aturan baku disiplin militer sebagai istri perwira itu mengikatnya tidak boleh beropini sembarangan."
Ia juga menyesalkan sikap Irma yang sudah tak seperti dulu lagi sehingga kini nasib Irma harus menanggung akibatnya.
"Ahhh teman...saya lebih senang kamu menyenandungkan lagu Situmorang seperti waktu reuni kita dulu. Suaramu merdu. Gayamu gak kalah sama Yuni Shara."
"Sayang sekali berita tentangmu berakhir duka. Bukan karena sifat aslimu yang kami kenal dulu baik, ramah dan hangat. Mungkin karena pergaulanmu kini sudah berbeda. Itu mempengaruhi caramu melihat realitas sosial."
Lebih lanjut, Birgaldo Sinaga mengungkapkan rasa empatinya terhadap teman lamanya tersebut.
"Sebagai teman saya hanya bisa menyampaikan prihatin. Semoga ada hikmah di balik peristiwa ini. Setidaknya kini kamu tahu semakin tinggi karir kita, ujian dan cobaan itu akan semakin berat," tulisnya.