"Tersobek dari kiri ke kanan dua tusukan itu sekitar 6 senti jadi menembus perut sampai ke usus kecil menurut keterangan dokter," sambungnya.
Kepala Pusat Riset Kajian Terorisme Benny Mamoto juga menanggapi isu penusukan terhadap Wiranto yang dianggap hanya rekayasa.
Benny Mamoto meminta publik untuk tidak berkomentar terlalu dini.
"Dengan beredarnya berbagai komentar termasuk di media sosial, kalau boleh terlalu dini ataupun dengan tujuan tertentu ini sebaiknya direm," kata Benny Mamoto.
"Semua kasus terorisme akan digelar di pengadilan, disitulah akan ada pembuktian secara terbuka, ketika nanti hasil di pengadilan pembuktian bertolak belakang dengan yang ditulis, ada UU ITE, ini yang kami ingatkan," tambahnya.
Menurut Benny Mamoto, spekulasi bahwa kasus penyerangan terhadap Wiranto hanya rekayasa tidak bisa dibenarkan sebelum adanya pembuktian dari polisi.