Suar.ID - Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan mengatakan dua pelaku penyerangan kepada Menkopolhukam Wiranto adalah anggota jaringan teroris Jamaah Anshorut Tauhid (JAD) Bekasi yang kemudian pindah ke Menes, Pandeglang.
"Saudara Abu Rara dulu adalah anggota sel JAD Kediri yang kita deteksi pindah ke Bogor."
"Setelah bercerai dengan istri pertamanya Ia pindah ke Menes karena difasilitasi oleh Abu Syamsudin jihadi dari Menes untuk tinggal disana," kata Kabin Budi Gunawan di RSPAD Jakarta.
Kepala BIN mengatakan pihaknya sudah mendeteksi aktivitas Abu Rara dan saat ini sedang melakukan pengembangan untuk menangkap jejaringnya.
"Abu Rara sudah kita pantau beberapa kali mulai mengumpulkan pisau. Belum pada tahapan bom, tapi pola-pola seperti itu bisa juga dengan pisau senjata," kata Kepala BIN Budi Gunawan.
Baca Juga: Penyerang Wiranto Diduga Gunakan Kunai, Mirip Senjata ala Ninja yang Bisa untuk Lubangi Tembok
Kepala BIN mengatakan penyerangan ini juga terkait dengan penangkapan 5 anggota jejaring JAD yang ditangkap di Bekasi yang merencanakan bom.
"Kita telah mendeteksi kelompok JAD memang sengaja ingin membuat instabilitas dengan membuat amaliyah," tambahnya.
Terkait peristiwa penyerangan ini Kepala BIN mengatakan pihaknya juga mengidentifikasi akan adanya serangan oleh kelompok teroris menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober mendatang.
Untuk itu pihaknya akan melakukan meningkatkan pengamanan.
Baca Juga: Pelaku Penusukan Wiranto Ternyata Pernah Larikan Anak Gadis Orang hingga Gunakan Narkoba
Menkopolhukam Wiranto dikabarkan dalam kondisi stabil dan telah menjalani operasi untuk menangani dua luka tusuk yang dideritanya dalam insiden penusukan di Pandeglang Kamis (10/10/2019) siang.