Penelitian menunjukkan, hanya 5-10 persen anak-anak yang lahir dengan kondisi ini dapat tumbuh melewati tahun pertama mereka.
Congenital Diaphragmatic Hernia (CDH)
Kondisi ini terjadi saat organ-organ perut seperti hati, lambung, usus berada di dalam rongga dada saat bayi berada di dalam kandungan.
Melansir laman John Hopkins Medical, kehadiran organ-organ perut ini di dada membatasi ruang untuk paru-paru dan dapat menyebabkan komplikasi pernapasan.
Pada embrio yang sedang tumbuh, diafragma terbentuk sepenuhnya pada usia kehamilan 10 minggu.
Namun, pada kasus CDH, pembentukan tersebut terganggu. Ketika ada lubang pada diafragma, organ-organ perut bisa mendesak masuk ke dalamnya. Pergerakan ini disebut dengan herniasi.
Hal ini kemudian memaksa paru-paru untuk tumbuh dalam keadaan terkompresi dan membuat beberapa fungsi tubuh tidak berkembang secara normal setelah kelahiran.
Tak hanya itu, CDH juga bisa terjadi karena adanya masalah kromosom atau kelainan genetik pada bayi yang mengakibatkan masalah medis atau kelainan organ lainnya.
Twin Reversed Arterial Perfusion (TRAP Sequence)
TRAP adalah kondisi di mana jantung pada bayi kembar monokorionik memasok darah untuk kedua bayi di dalam kandungan.