Saat disinggung tentang situasi menegangkan yang terjadi, Asnawi mengatakan yaitu saat mereka melihat api turun.
"Mereka melihat api saat turun, kemudian naik karena terjebak kebakaran. Saat api mulai padam, mereka turun," katanya.
Tiga belas pendaki itu kemudian bertemu tim SRU 1 dan SRU 2 di camp 4 sekitar pukul 03.00 dini hari.
Dari peristiwa itu, para WNA menginjak bara api dan mengalami luka bakar tingkat 1.
Sementara pendaki perempuan menurut Asnawi tampak trauma.
Di situlah guide dan porter berperan menenangkan mereka.
Kemampuan guide dan porter dalam berbahasa inggris yang mumpuni juga membuat kendala hampir tidak ada.
Selain itu, satu diantara tujuh WNA Singapura juga bisa berbahasa Indonesia.
Asnawi mengungkapkan bahwa kejadian pendaki terjebak di Gunung Raung karena kebakaran merupakan yang pertama kali.
Ia pun memberikan pesan kepada para pendaki agar lebih berhati-hati dan mencari informasi lengkap sebelum naik.