Suar.ID – Unggahan selebtwit yang juga selebgram, Karin Novilda alias Awkarin, di media sosial Twitter mendapatkan perhatian warganet.
Dalam unggahannya, Sabtu (5/10/2019), Awkarin menyayangkan penggunaan toilet duduk yang tidak pada tempatnya.
Ia menyoroti mereka yang kerap jongkok di toilet duduk, terutama jika menggunakan toilet umum.
Awkarin melampirkan foto yang menunjukkan dudukan toilet duduk dalam kondisi kotor, dan toilet duduk yang sudah ditutup dengan tisu.
"Mau ngasih tau aja. Untuk kalian yang emang suka toilet jongkok, gaada salahnya kok, yang salah itu ketika toilet duduk dijadikan toilet jongkok. Apalagi kalo toiletnya toilet umum. Selain merusak fasilitas, kalian juga mengganggu kenyamanan pengguna lain. Next jangan gini ya," tulis Awkarin.
Unggahan Awkarin sudah dibagikan ulang lebih dari 6.600 kali dan disukai lebih dari 13.000 akun lainnya.
Lantas, bagaimana perilaku jongkok di toilet duduk menurut pandangan medis?
Melansir Health, jongkok di toilet duduk tidak disarankan untuk alasan kesehatan.
Hal tersebut disampaikan oleh Carol Figuers, profesor dari Duke University School of Medicine.
Baca Juga: Goblin Slayer Season 2: Bocoran Terbaru dan Waktu Rilisnya
"Agar kandung kemih benar-benar kosong, otot-otot dasar panggul harus dilepaskan," ujar Profesor Carol.
Ia menjelaskan, saat berjongkok di toilet duduk, otot-otot dasar panggul mungkin masih tegang sekitar 30 persen atau 40 persen.
"Ketika Anda berdiri kembali, Anda masih memiliki sedikit urine yang tersisa di sana karena otot-otot tidak sepenuhnya rileks," kata dia.
Akibatnya, urine masih tertinggal di dalam kandung kemih.
Hal ini menimbulkan risiko mengalami kebocoran saat Anda melompat, tertawa, batuk atau bersin.
Urine "lama" tersebut juga berisiko mengiritasi bagian dalam kandung kemih yang bisa membuat Anda merasa anyang-anyangan.
Figuers mengungkapkan, untuk Anda yang merasa tidak nyaman duduk di toilet umum, bisa meletakkan tisu atau kertas di sekitar dudukan.
Baca Juga: Parah Betul, Seorang Gadis Dirudapaksa saat Membantu Mengambilkan Ponsel Tunangannya
Atau, Anda juga pula menggunakan pelapis khusus dudukan toilet.
Sementara itu, diberitakan Kompas.com, 27 Juni 2018, mengutip The Sun, pendapat yang sama disampaikan terapis kesehatan wanita, Brianne Grogan.
Menurut Brianne, saat jongkok di toilet, otot dasar panggul dan korset panggul akan mengalami tegang saat buang air kecil.
Hal ini mengakibatkan urine sulit mengalir.
"Dan sering kali mengharuskan untuk mendorong atau 'menahan' sedikit untuk membuat urin keluar dengan cepat," kata Brianne.
Terlalu sering mendorong urine dapat berkontribusi pada prolaps organ panggul.
Selain itu, jongkok bisa membuat kandung kemih kosong dengan cara tak semestinya sehingga meningkatkan risiko infeksi saluran kemih seperti sistitis.
Baca Juga: Meski Sudah Yakin Saling Cinta, Jangan Buru-buru! Ternyata Ini Usia Ideal Untuk Menikah
Sementara itu, jika khawatir duduk di toilet umum akan tertular kuman, kekhawatiran ini juga tak sepenuhnya benar.
Ahli mikrobiologi klinis dari Universitas Leicester Primrose Freestone mengakui, kotoran manusia membawa berbagai macam patogen yang dapat ditularkan.
Akan tetapi, menurut Freestone, risiko bakteri menginfeksi saat duduk di toilet umum sangat kecil.
Alasannya, kebanyakan penyakit usus melibatkan transfer bakteri dari tangan ke mulut sebagai akibat dari kontaminasi kotoran tangan, makanan, dan permukaan.
Alasan lainnya, tubuh manusia dilengkapi dengan lapisan bakteri baik dan yeast yang berfungsi sebagai pelindung.
Selain itu, manusia memiliki sistem kekebalan untuk melindungi terhadap bakteri jahat. (Nur Rohmi Aida)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulJangan Jongkok di Toilet Duduk, Ini Alasannya dari Sisi Kesehatan