2. Menurunkan detak jantung
Air dingin dapat merangsang saraf kranial kesepuluh, yaitu saraf vagus.
Saraf ini berperan penting menurunkan ritme jantung.
Saat saraf terangsang, tidak menutup kemungkinan detak jantung akan menurun. Sehingga, saat cuaca panas, disarankan tak terlalu sering minum air dingin demi kesehatan.
Sebisa mungkin, konsumsi air bersuhu sama dengan suhu ruangan.
Diberitakan Kompas.com, 22 Agustus 2019, dokter ahli jantung sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret UNS, dr. Tuko Srimulyo, SpJP, M.Kes, FIHA mengatakan, minum air dingin memang berbahaya bagi penderita penyakit jantung tertentu, tetapi tidak semuanya.
"Dingin udara maupun makanan minuman, hanya tidak baik pada pasien penyakit jantung (PJ) koroner tidak stabil. Penyakit jantung koroner yang stabil tidak mengapa minum dingin, pergi ke Swiss pun tidak masalah," kata Tuko.
Ragam penyakit jantung antara lain, PJ katup, PJ hipertensi, PJ tiroid, PJ paru, PJ bawaan, PJ koroner, dan lainnya.
Air dingin tak menyebabkan lemak dalam tubuh menggumpal, tapi mengonsumsi air dingin dapat menyulitkan proses pencernaan lemak.
Hal ini dapat menyebabkan orang merasa kembung, begah, sensasi sesak yang timbul karena penumpukan gas di lambung.