Negara-negara peserta Sidang Umum PBB mengikuti perkembangan situasi dan kondisi Papua melalui media.
Jusuf Kalla dan Nick Messet.
Setiap negara punya persoalannya masing-masing yang harus mendapat perhatian dari Sidang Umum PBB dan waktu untuk bicara di atas mimbarjuga sangat terbatas, yakni hanya 10 menit.
Sehingga, banyak negara besar tidak ingin mencampuri negara lain dan lebih fokus menyampaikan persoalan di negaranya sendiri.
Mereka hanya bisa berkata, Maaf dan bersimpati pada orang Papua. Selain itu, tidak ada yang lain," katanya.
Menurutnya, hanya negara-negara kecil yang selalu ingin mengangkat permasalahan Papua di Sidang Umum PBB.
"Hanya negara-negara kecil di Pasifik yang selalu mau angkat soal Papua di Sidang Umum PBB tahun ganti tahun. Tetapi tidak pernah ada perubahan, jalan di tempat terus," kata Nick.
Nicolas Messet yakin pada saatnya negara-negara tersebut bakal bosan membawa isu Papua dalam Sidang Umum PBB.
"Negara-negara seperti, Vanuatu, Palau, Marshall Island yang selalu mengangkat isu Papua di dalam Sidang Umum PBB pasti satu waktu akan jadi bosan sendiri."
"Soalnya topik yang mereka bawakan sudah kadaluarsa untuk negara-negara anggota PBB. Bosan untuk mendengar, Kisah lama yang sama berulang kali, Penentuan nasib sendiri dan kebebasan untuk Papua Barat," kata Meset.(Candra Mega Sari/HotGrid.ID)