Para Dokter segera memberikan obat antikoagulan kepada Ah Wah yang pada akhirnya dapat menyelamatkan hidupnya.
Dia akhirnya bangun dan setelah memahami apa yang ia alami, dia meneteskan air mata dan berterima kasih kepada para dokter karena menyelamatkan hidupnya.
Direktur ICU yang bertanggung jawab atas kasus Ah Wah mengatakan bahwa ia menderita emboli paru-paru, yang kemungkinan disebabkan oleh kebiasaantidak aktif dalam jangka waktu panjang dan gaya hidup yang tidak sehat.
Sebelumnya, Ah Wahpernah terkilir pergelangan kakinya sekitar sebulansebelum kejadian yang dapat merenggut nyawanya dan dokter menyarankan dia untuk mengistirahatkan kakinya, yang diagunakan sebagai alasan untuk tidak bergerak sama sekali karena dia bukan orang yang aktif.
Dia akan selalu mencari alasan untuk tidak keluar dari kamar asramanya dan hanya akan tinggal di sana sepanjang hari untuk belajar dan bermain game.
Dia bahkan akan meminta teman sekamarnya untuk membeli makanan untuknya karena dia terlalu malas untuk keluar sendiri.
Dokter menambahkan bahwa tingkat kematian untuk emboli paru-paru mencapai 80%.
Setelah mendengar semua ini, Ah Wah yang penuh air mata berjanji akan menurunkan berat badan dan tetap bugar.(Ervananto Ekadilla/Suar.ID)