"Para korban dilecehkan. Beberapa dari mereka mengatakan mereka disodomi oleh guru mereka," tambah Sabo.
Menurutnya, sekolah yang telah beroperasi selama satu dekade, mendaftarkan siswa yang dibawa oleh keluarga mereka untuk mempelajari Alquran dan direhabilitasi dari penyalahgunaan narkoba dan penyakit lainnya.
Tetapi selama penyerbuan, mereka menemukan 'ruang penyiksaan' di mana mereka mengatakan para siswa dirantai, digantung dan dipukuli.
Dikutip oleh media Nigeria, Seorang narapidana menggambarkan perlakuannya yang mengerikan.
"Saya telah menghabiskan tiga bulan di sini dengan rantai di kaki saya," ungkapnya.
"Ini seharusnya menjadi pusat Islam, tetapi mencoba melarikan diri dari sini menarik hukuman berat; mereka mengikat orang dan menggantung mereka ke langit-langit untuk itu," tambahnya.
Sebagian besar orang yang diselamatkan berasal dari Nigeria tetapi ada setidaknya dua orang berasal dari Burkina Faso, Afrika Barat.
Orang tua dari beberapa korban mengatakan mereka 'terkejut dan ngeri' ketika mereka melihat kondisi anak-anak mereka.
Mereka tidak tahu apa yang terjadi di sekolah karena mengira anak-anak mereka tengah belajar ilmu agama.