Wirid sebisa-bisanya saya. Sebab saya bukan kiai. Sebisanya saya baca, entah itu Alfatihah atau lainnya.
Yang jelas saya meminta kekuatan kepada Allah SWT.
Selama dalam kuburan itu saya melaksanakan shalat, bertayamum pakai tanah. Juga shalat tahajud dan shalat hajat. Saya lakukan semampu saya.
Mengalami apa saja selama di dalam kuburan?
Biasa. Lumrah saja. Ada (makhluk) yang menggoda. Rasanya merinding-merinding, begitu saja.
Ibarat orang perang, pihak sana saya lawan, akhirnya mereka mundur.
Ritual saya lanjutkan, alhamdulillah kuat. Namanya orang nglakoni tentu ada perlawanan dari pihak 'sana'. Saya tak melihat tapi merasakan.
Hal apa paling berat dalam ritual ini?
Beban saya, rasanya lesu, saya tahan. Melek, jangan sampai tidur, alhamdulillah kuat.
Ada air tanah hingga merendam separuh tubuh saya.
Sampai sekarang rasanya masih kurang enak.
Air itu disedot pakai pompa air setiap beberapa menit sekali. Alas tidur pakai anyaman daun kelapa (blarak) rasanya gatal.