Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Setelah Dikubur Hidup-hidup selama 5 Hari, Mbah Pani Menceritakan Bahaya yang Mengintainya hingga Minta Tanah Kuburan Dikurangi

Adrie Saputra - Rabu, 25 September 2019 | 07:36
Mbah Pani yang telah tuntas menjalani ritual topo pendem dikeluarkan dari liang pertapaan di Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Jumat (20/9/2019) sore.
Tribun Jateng

Mbah Pani yang telah tuntas menjalani ritual topo pendem dikeluarkan dari liang pertapaan di Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Jumat (20/9/2019) sore.

Sebelum-sebelumnya tiga hari tiga malam. Kalau yang penutup ini saya dipendem lima hari lima malam.

Saya dipocong (dikafani). Ya saya sendiri yang memakai kain kafan.

Sekujur tubuh. Kemudian saya berbaring dengan posisi miring menghadap kiblat.

Terus alas berbaring saya di dalam hanya blarak (daun kelapa kering).

Ada 8 kelapa muda diletakkan di empat sudut.

Ada bantal gelu (bantalan dari tanah) diletakkan di kepala, pantat, dan kaki. Gelunya tiga.

Itu gelu yang saya pakai dari dulu. Nanti kalau saya dipanggil Gusti Allah, saya ingin gelu ini juga yang dipakai ketika saya dikuburkan.

Apa pantangan orang melakukan topo pendem?

Tidak boleh tidur, tidak boleh makan, tidak boleh minum, tidak boleh buang air kecil, dan tidak boleh buang air besar.

Istilahnya pati geni, mateni geni memadamkan api.

Sebelum menjalani topo pendem, selama tiga bulan saya tidak makan apa-apa selain buah-buahan.

Ada wirid khusus selama ritual?

Source :Tribun Jateng

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x