Suar.ID - Para putri Sri Sultan Hamengku Buwono X terkenal dengan kesederhanaannya.
Baru-baru ini viral di media sosial video putri bungsu Raja Yogyakarta, GRA Nurastuti Wijareni alias GKR Bendara sedang naik becak.
Video tersebut diunggah oleh akun @JogjaToday pada Rabu (4/9/2019) yang diketahui direkam oleh seseorang bernama Imam Walton.
Hal ini tentu saja menjadi bahan perbincangan para warganet.
Layaknya seorang putri raja, GKR Bendara naik mobil mewah dan diantar sopir.
Namun ia tak segan menaiki becak yang pengayuhnya pun tak mengenali putri raja tersebut.
Terlebih penampilan GKR Bendara terlihat sangat sederhana layaknya warga biasa.
Dalam video, tampak ia mengenakan baju baru dan celana panjang warna abu-abu.
Baca Juga: Viral Video Mobil Seorang Pria Dikeroyok Massa, Hampir Semua Kaca Mobilnya Pecah!
Ia juga mengenakan tas berwarna hijau dan membawa bungkus plastik di tangannya.
GKR Bendara tampak berjalan di pedestrian dan kemudian menghampiri seorang pengayuh becak.
Ia tampak berbincang singkat dengan sang pemilik becak lalu segera duduk di becak tersebut.
Melansir dari Tribunnews, terkait videonya yang viral di media sosial tersebut, GKR Bendara mengaku tidak menyangka hal tersebut bisa terjadi.
Dirinya pun tidak tahu menahu siapa yang merekam video dan mengunggahnya ke media sosial.
"Sebisa mungkin saya menghindari Malioboro karena terlalu penuh. Kebetulan itu ada rapat di DPRD pas Selasa Wage, adanya kendaraan ya cuma becak. Tapi ya begitu, jadinya viral. Saya juga tidak tahu itu video sama siapa, tiba-tiba masuk aja," ungkapnya.
Dia mengatakan, kebiasaan naik becak sudah sering dilakukannya, yang mana GKR Bendara mengaku lebih senang naik becak ketika berada di kawasan kota.
Baca Juga: Barbar! Tak Terima Dinasihati Karena Menggunakan Trotoar, Pemotor Ini Serang Pejalan Kaki
Hal tersebut lantaran di kawasan kota cenderung susah untuk mencari tempat parkir.
GKR Bendara pun menerangkan jika tukang becak yang dinaikinya kala itu juga tidak tahu bahwa penumpangnya ada Putri Sultan.
"Tukang becak tau tidak, saya berangkat ke Malioboro naik becak. Kalau yang dari rumah biasanya tahu karena sudah biasa disitu, tapi kalau dari Malioboro ke rumah tidak tahu," katanya.
Sang tukang becak pun bercerita soal momen saat dirinya yang tidak tahu bahwa sosok perempuan yang diantarnya adalah putri seorang raja yakni Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Dilansir Tribunnews dari tayangan talkshow TV One edisi Senin (9/9/2019), tukang becak bernama Sumidi memaparkan momen ketika dirinya mengantar GKR Bendara ke Keraton.
Momen tersebut terjdi pada hari Selasa (3/9/2019).
Diakui Sumidi, sang pengemudi becak, saat itu dirinya yang berasal dari arah Utara spontan mendekati GKR Bendara yang terlihat ingin memesan becak.
Melihat ada seorang perempuan di pinggir pedestrian Malioboro, Sumidi pun langsung menghampirinya.
Kala itu, sang perempuan meminta agar diantarkan ke Kecamatan Keraton.
"Bapak ini bercerita kalau sebelumnya ia berasal dari arah Utara. Lalu melihat ada seorang perempuan yang mencegat di pedestrian Malioboro. Kemudian minta diantarkan ke Kecamatan Keraton," ucap presenter menerjemahkan cerita Sumidi.
Saat mendapat permintaan tersebut, Sumidi mengaku tidak tahu bahwa perempuan itu adalah putri dari Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Karena selama di perjalanan, GKR Bendara juga tidak mengungkap identitasnya.
Pun dengan Sumidi yang tidak bertanya kepada penumpang yang dibawanya.
"Bapak ini tidak tahu bahwa yang diantarkan adalah putri Sri Sultan Hamengku Buwono X. Bapak ini mengaku awalnya sama sekali tidak tahu siapa yang dibawa menuju ke Kecamatan Keraton," ungkap presenter mengacu pada cerita Sumidi.
Untuk ongkos yang diberikan, Sumidi mengaku diberikan uang sesuai dengan tarif yang ada.
Tarif yang ia patok untuk perjalanan dari Malioboro ke Keraton adalah sebesar Rp 30 ribu.
Pun dengan tarif yang ia kenakan pada GKR Bendara.
Mengetahui tarif yang disebutkan Sumidi, GKR Bendara pun memberikan uang pas sebesar Rp 30 ribu.
Diakui Sumidi, kala itu, penumpang yang ia bawa yakni GKR Bendara sama sekali tidak menawar soal harga yang ditetapkannya.