Para petugas medis mengatakan banyak pasien yang awalnya salah didiagnosis menderita bronkitis atau penyakit virus hingga akhirnya gejalanya meningkat, kadang-kadang ke tingkat yang sangat ekstrem.
Salah satu orangtua pasien yaitu Kevin Boclair (19) dari Philadelphia, mengatakan kepada berita lokal CBS 3 Philly bahwa putra mereka telah mengalami koma yang diinduksi secara medis tiga minggu lalu dan mungkin memerlukan transplantasi paru-paru jika ia pulih.
Sang ibu Deborah Boclair yang juga bekerja sebagai perawat mengatakan bahwa dirinya mengetahui anaknya ini bisa saja meninggal dunia dan ia hanya bisa berharap untuk anaknya bisa segera membaik.
Baca Juga: Ini 6 Zodiak Paling Cerewet, Mereka Sering Tak Terkontrol saat Bicara
Disisi lain banyak jugapasien yangtelah pulih setelah menerima perawatan steroid, meskipun dokter sendiri tidak yakin apakah itu obat yang menyembuhkan mereka.
Penyelidik juga tidak yakin tentang apakah kasus-kasus tersebut baru terjadi baru-baru ini atau pernah terjadi sebelumnya tetapi tidak dikaitkan dengan vape karena kurangnya kesadaran.
Rokok elektrik atau vapetelah tersedia di AS sejak 2006, dan kadang-kadang digunakan sebagai bantuan untuk berhenti merokok produk tembakau tradisional seperti rokok.
Penggunaannya di kalangan remaja juga telah meroket dalam beberapa tahun terakhir: sekitar 3,6 juta siswaSMP dan SMA yang menggunakan produk vape ini pada tahun 2018, meningkat 1,5 juta pada tahun sebelumnya.
Untuk saat ini, wabahpenyakit paru-paru misterius ini tampaknya terbatas di Amerika Serikat, meskipun popularitas vape global semakin meningkat.