Suar.ID – Keterbatasan ekonomi bukan menjadi halangan seseorang untuk meraih mimpinya.
Jika memiliki kemauan dan usaha yang keras, pasti semua cita-cita dan mimpi akan terwujud.
Selain itu, doa dan restu dari orang tua juga sangat berpengaruh dalam keberhasilan mewujudkan cita-cita tersebut.
Saningrat (43) dan isterinya Rusmiati (40) tidak pernah menyangka jika dirinya akan mampu mengantarkan anak sulungnya, Lailatul Qomariyah (27), menempuh pendidikan di Institut Tekhnologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya hingga lulus doktor.
Apalagi pasangan suami istri asal Dusun Jinangka, Desa Teja Timur, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan ini, sehari-hari hanya menarik becak dan menjadi buruh tani.
Saningrat menceritakan bagaimana keluarganya mengantarkan anaknya bisa menempuh pendidikan sampai S3.
Lailatul Qomariyah sudah dikenal di keluarganya sebagai anak yang cerdas sejak di bangku SD sampai SMA.
Padahal, Saningrat tidak pernah memberikan pendidikan khusus kepada anaknya.
Saningrat hanya sibuk bekerja sebagai penarik becak dan istrinya menjadi buruh tani.