Kontroversi pada Era Pemerintahan Mugabe
Meskipun pada awalnya dikagumi sebagai pahlawan perjuangan kemerdekaan di Afrika, pemerintahannya yang berjalan lamaberubah menjadi tirani, dipenuhi oleh korupsi dan ketidakmampuan dalam menjalankan pemerintahan, yang membuatnya berstatus 'tidak tersentuh' di dunia internasional.
Kematiannya memicu reaksi beragam di Zimbabwe, di seluruh Afrika dan di seluruh dunia.
Partai Kongres Nasional Afrika (African National Congress/ANC) yang berkuasa di negara tetangga Afrika Selatan menggambarkan Mugabe sebagai "teman, negarawan dan kawan yang revolusioner".
Dalam sebuah pernyataan, ANC mengakui bahwa kadang-kadang "sangat berbeda dalam penerapan ideologi" dengan Mugabe, tetapi hal yang perlu diingat dari Mugabe adalah "seorangpionir persatuan dan kemandirian Afrika yang bersemangat dan vokal" perjuangan Mugabe telah menjadi inspirasi di seluruh penjuru Afrika.
Demi menghormati Mugabe, bendera di Kenya dikibarkan setengah tiang.
Tetapi di Inggris, dilansir dari Downing Street"Tentu saja kami menyatakan belasungkawa kepada mereka yang berduka" namun Inggris menganggap Mugabe merupakan "penghalang untuk masa depan yang lebih baik".
"Di bawah pemerintahannya, rakyat Zimbabwe sangat menderita ketika ia memiskinkan negara mereka dan memberikan sanksi atas penggunaan kekerasan terhadap piha oposisi," kata seorang juru bicara dari Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
Setelah secara luas merayakan perannya dalam memerangi rezim supremasi kulit putih di tanah kelahirannya, Mugabekemudian menjadi sosok pemecah-belah, bukan hanya di negaranya sendiri, namun juga di seluruh dunia.
Akhir dari Era Pemerintahan Mugabe
Baca Juga: Sekelompok Pemuda Paksa Kucing Hisap Rokok Sambil Tertawa-tawa, Begini Nasib Sang Kucing Sekarang