Suar.ID -Kecelakaan maut tol Cipularan kilometer 91, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Senin (2/9/2019) menjadi salah satu kecelakaan lalu lintas terparah.
Berdasarkan data dari Kompas TV, kecelakaan maut Tol Cipularang menewaskan sembilan orang.
Selain korban tewas, tercatat sekitar 20 orang lainnya mengalami luka-luka.
Saksi mata kecelakaan maut Tol Cipularang menceritakan kengerian tabrakan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan itu.
Baca Juga: Merupakan Titik Rawan Kecelakaan, Ini Penyebab Km 90-100 di Cipularang Menjadi Momok Bagi Pengemudi
Dugaan penyebab kecelakaan maut tol Cipularang ini adalah karena dump truck pengangkut pasir yang terguling.
Akibatnya kendaraan yang di belakangnya tak sempat menghindar dan terjadilah kecelakaan beruntun.
Asep Ayub (30) merupakan salah satu saksi mata yang pada saat kejadian berada tak jauh dari lokasi kecelakaan.
Mengutip dari TribunJabar (2/9/2019), Asep yang merupakan pekerja PT Amha mengaku menyaksikan kecelakaan maut tersebut.
Ia bersama 30 rekannya saat kejadian sedang mengerjakan pembuatan lereng di dekat Jalan Tol Cipularang.
Sekitar pukul 12.20 WIB, Asep dan rekan-rekannya yang sedang beristirahat dikagetkan dengan kecelakaan beruntun yang melibatkan puluhan kendaraan.
Asep menuturkan, dump truk yang pertama jatuh terguling sehingga memicu tabrakan beruntun kendaraan-kendaraan lain di belakangnya.
cipuBaca Juga: Kisah Pilu Korban Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang, Meski Libur Tetap Bekerja Demi Bisa Belikan Sepatu Anaknya
"Sekira 5 menit langsung kecelakaan (beruntun). Mobil pertama terbakar. Tiga mobil terseret. Yang dua langsung terbakar. Satu lagi jatuh ke bawah," ujar Asep di lokasi kejadian, Senin (2/9/2019).
Tak lama lokasi kejadian dipenuhi kepulan asap hingga pecahan ban yang berserakan.
Hal selanjutnya terjadi, Asep mendengar jeritan minta tolong.
Asep dan rekan-rekannya pun mencoba menolong beberapa korban.
"Saya spontan lari ke pinggir pas (ada mobil) terbakar. Ada api, kami langsung mundur," katanya.
Ia sempat menolong beberapa penumpang berada di mobil avanza warna hitam.
"Syukur selamat. Pas di sini, (penumpang selamat) histeris teriakan. Ada yang menyebut nama Allah," ujarnya.
Selain berhasil menolong para korban selamat, Asep pun menceritakan sempat melihat kondisi korban-korban yang lain.
"Bahkan saya melihat langsung ada ibu yang tangan kirinya putus dan badannya terbakar semua," ujarnya.
Masih dikutip dari Tribun Jabar, polisi yang datang ke lokasi juga mencoba mengevakuasi seorang pengendara truk yang maish terjebak.