"Mama sering bilang, vonis sebagai gifted dan tes IQ itulah awal musibah (karena semakin tinggi IQ umumnya menambah masalah komunikasi). Tapi ternyata dari penemuan dan bimbingan mama, musibah ini punya banyak potensi. Potensi yang Puji Tuhan dapat Lala maksimalkan," ungkap Lala.
Dilansir dari laman resmi UNY, Lala diketahui sebagai anak gifted saat bergabung di Sekolah Dasar.
Mulanya, Lala sulit diatur guru dan sempat disebut sebagai trouble maker.
Predikat "nakal" ini membuat Lala harus berpindah ke beberapa sekolah sejak kelas 2 SD.
Tercatat hingga akhir jenjang SD, Lala sudah lima kali pindah sekolah.
Patricia selaku Ibu mengaku pada saat itu belum paham hal yang dihadapi putri semata wayang tersebut.
"Yang saya tahu (saat itu), Lala itu trouble maker. Saya memaksakan dia harus sekolah umum dan sekolah negeri. Namanya juga ibu, saya jujur saja waktu itu otoriter ingin anak saya sekolah. Apalagi saya mantan guru, dan suami saya (Rahardjo Sidharta) berprofesi sebagai dosen (Teknobiologi UAJY),” kenang Patricia.
Pengetahuan Patricia waktu itu terbuka ketika Lala mogok sekolah menjelang ujian nasional.
Mulanya, dia tidak mau lagi masuk sekolah karena merasa tidak nyaman dengan kegiatan belajar di sekolah dalam mempersiapkan ujian.
Namun setelah dipaksa, Lala akhirnya ikut menuntaskan Ujian Nasional agar bisa lulus dari sekolah tersebut.