Akibatnya, wanita itu terus terbangun hingga dini hari sekitar pukul 2 atau 3.
Malang nasibnya, ia kemudian mengalami gangguan mata. Ia kesulitan untuk berkedip dan bangun pada suatu pagi.
Pengalaman tersebut membuatnya takut selama beberapa hari dan tidak berani bermain game mobile lagi.
Namun, kemudian ia kembali bermain game sebelum tidur meskipun tidak bermain sampai dini hari seperti biasanya.
Akhirnya, hal yang lebih buruk terjadi. Wanita itu tiba-tiba menemukan bahwa mata kanannya penuh dengan darah merah, hampir memenuhi matanya.
Setelah melakukan pemeriksaan ke rumah sakit, ia pun didiagnosis menderita glaukoma.
Dikutip dari Mayo Clinic, glaukoma adalah kondisi mata yang melibatkan kerusakan saraf optik, yang sering disebabkan oleh tekanan tinggi yang tidak normal pada mata seseorang. Glaukaoma juga merupakan penyebab utama kebutaan yang dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi paling sering ditemukan pada orang di atas 60 tahun,
Wakil direktur oftalmologi (studi yang mempelajari penyakit mata) di Rumah Sakit Afiliasi Yangda, mengatakan bahwa perilaku seperti menelusuri jejaring sosial, bermain game, membaca novel, dan lainnya, setelah mematikan lampu sebelum tidur, tidak disukai oleh mata.
Dia mengatakan bahwa ketika menggunakan ponsel untuk waktu lama di lingkungan gelap, mata rentan terhadap rasa sakit dan kelelahan.
Otot siliaris terus berkontraksi keras, yang dapat menyebabkan kerusakan pada saraf optik.