Suar.ID -BREAKING NEWS, kembali terjadi bentrok antara demonstran dan aparat keamanan di Papua, persisnya di Kabupaten Deiyai, pada Rabu (28/8).
Bentrokan itu mengakibatkan jatuhnya korba.
Satu anggota TNI tewas terkenal panah, sementara dua anggota polisi luka-luka.
Bentrok ini terjadi saat aparat bentrok dengan pendemo yang terjadi di Kabupaten Deiya, Papua.
Semenjak demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat Papua, kini kerusuhan mulai merembet ke berbeagai wilayah.
Bahkan kerusuhan yang terjadi di Papua akhirnya dimanfaatkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang ada di wilayah.
Salah satu pemimpin KKB Papua, Egianus Kogoya diduga menggunakan momen kerusuhan untuk melakukan pergerakan.
Aparat sempat menyebut kalau KKB Papua Egianus Kogoya disebut akan menyusupi aksi massa di kota Wamena Papua.
Hal itu diungkapkan oleh Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto, Jumat (23/08/2019) siang.
"Dia ( Egianus Kogoya) berharap ada aksi pengumpulan dan pengerahan massa sehingga dia bisa nyusup di situ, itu rencananya mereka," ucap Candra
"Egianus turun, kemarin Egianus dengan kelompoknya ada di Wamena, cuma dia tidak di kota, dia ada di pinggiran kampung, dia masih mengintip-intip di mana mau membuat aksi," sambungnya
Hingga saat ini, aparat belum berhasil meringkus Egianus Kogoya.
Hal itu dikabarkan karena Egianus terus berpindah-pindah.
"Kami sudah coba pasang jaring untuk cari posisi dia di mana. Mobilitas Egianus Kogoya tinggi juga. Dia termonitor pakai mobil tanpa pelat. Ada dua kendaraan, itu yang dipakai untuk berpindah. Kalau dia menetap, pasti kita tangkap," kata Chandra.
Egianus Kogoya sendiri merupakan remaja yang diduga masih berusia 17-18 tahun.
Namanya santer terdengar karena dirinya diduga menjadi pemimpin salah satu KKB di Papua.
Berdasarkan data yang dihimpun, Egianus datang dari keluarga yang bukan sembarangan.
Ayah Egianus Kogoya diduga menjadi salah satu tokoh OPM.
Artikel ini sudah tayang di Gridhot dengan judul BREAKING NEWS: Pecah Kerusuhan di Deiyai, Papua, Satu Anggota TNI Tewas Terkena Panah