Baginya, dalam dunia kerja yang terpenting bukan hanya IPK melainkan pengalaman yang pernah kamu terima.
Menurut Dosen tersebut, setiap mahasiswa seharusnya memanfaatkan fasilitas kampus, misalnya saja dengan melakukan exchange ke luar negeri.
Beberapa kampus juga menyediakan program exchange ke luar negeri dengan pembebas biaya administrasi kepada mahasiswa.
Meski tak menyarankan lulus 3,5 tahun tanpa pengalaman, namun bukan berarti harus memaksimalkan waktu kelulusan hingga deadline.
Menurut Ersa, mahasiswa S1 wajarnya lulus 4 tahun.
Selama proses itu, sebaiknya diikuti dengan mencari pengalaman yang berguna untuk masa depan.
Baginya, memang tak ada salahnya lulus kuliah 3,5 tahun, asal sudah kaya pengalaman.
"Boleh aja lulus 3.5 tahun asal memang CV nya udah baguuus. Pernah magang, exchange ke LN, conference atau seminar di LN, nulis ini itu di koran atau jurnal, TOEFL sudah 550, dll," tulisnya.
"Tapi saya aktif jadi panitia ini itu kok bu selama kuliah." oke deh, jadi panitia bagian apa? Kalau cuma jadi staf mulu dan posisinya itu itu aja (misal sarpras, bendahara, dll) yaaa gak akan dipandang istimewa sama calon employer. Semua mahasiswa juga pasti punya extrakurikuler," lanjut Ersa.