Suar.ID -Aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di sejumlah wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat memunculkan kisah sedih nan pilu.
Aksi demonstrasi warga yang ditujukan untuk menentang dugaan perilaku diskriminasi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur itu menjadi kekacauan di sejumlah tempat, salah satunya Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat.
Tentu saja, keadaan yang sempat kacau di Manokwari itu bikin sebagian warga pendatang di bumi Cenderawasih khawatir.
Pasalnya, seperti yang dilaporkan wartawan harian Cahaya Papua di Manokwari, Safwan Ashari, untuk BBC News Indonesia, sejumlah fasilitas umum dibakar dan dihancurkan beberapa oknum pengunjuk rasa, Senin (19/08), termasuk properti pribadi warga setempat.
Salah satunya menimpa Parnadi (46), yang memiliki kios fotokopi di Jalan Merdeka, kota Manokwari.
"Punya mesin hancur semua, (kerugiannya) sekitar Rp 200 juta lebih," ungkap pria asal Jawa Timur yang sudah 30 tahun menetap di ibu kota provinsi Papua Barat itu.
Namun demikian, polisi memastikan bahwa kondisi di Manokwari sudah kondusif dan masyarakat tidak perlu khawatir.
"Kita menjamin untuk situasi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) yang ada, apalagi yang di Manokwari, tidak perlu takut lagi dengan berita-berita hoaks," ujar Kabid Humas Polda Papua Barat, AKBP Mathias Yosia Krey, pada Rabu (21/08).