Bolsonaro saat ini menjadi sorotan utama dan sasaran kritik oleh kalangan pemerhati lingkungan karena mendukung petani atau pemilik lahan untuk membakar hutan.
Bolsonaro langsung menyanggah data itu dengan mengatakan, ini memang "Musim Queimada" - Yakni ketika para petani melakukan pembersihan lahan.
"Saya dulu sering dipanggil Kapten 'Chainshaw'. Sekarang, julukan saya adalah 'Nero' karena sudah membuat kebakaran hutan Amazon," katanya dikutip Reuters.

Sebuah foto dari udara yang menunjukkan kebakaran hutan Amazon di kawasan Novo Progresso, Negara Brasil.
Namun, INPE melalui penelitinya Alberto Setzer menuturkan jumlah kebakaran yang tercatat tidak sesuai dengan yang biasanya dilaporkan saat musim kemarau.
Setzer menjelaskan musim kemarau memang membantu menyebarkan api.
Namunterjadinya kebakaran merupakan perbuatan manusia atau karena kecelakaan.
Brasil tercatat sebagai yang paling banyak mengalami kebakaran hutan sepanjang 2019 di kawasan Amerika Latin, disusul Venezuela dan Bolivia.
Mendapatkan sebutan sebagaihutan hujan terbesar di dunia, Amazon merupakan paru-paru utama dunia yang merupakan pilar terakhirdalam mencegah pemanasan global.(Ervananto Ekadilla/Suar.ID)