Suar.ID - Teman memiliki peran yang sangat penting bagi hidup kita.
Beberapa teman selalu ada untuk kita namun ada juga yang hanya menjadi racun dan mendatangkan penderitaan.
Seorang wanita mengirimkan postingan anonim ke laman uni confession tentang kisahnya.
Pengakuan ini diposting pada 16 Agustus, dan sudah mendapatkan lebih dari 400 komentar.
Dia memulai dengan mengatakan bahwa ulang tahun itu penting terlepas dari apakah itu 'Sweet 16' atau 21 tahun.
Dia memahami orang akan rela mengeluarkan banyak uang demi mendapatkan 'pesta ulang tahun impian' dan dia menghargainya, selama orang yang berulang tahun senang.
Baca Juga: PLN akan Beri Kompensasi Pemadaman Listrik pada 4 Agustus 2019 Lalu, Begini Cara Cek Besarannya
Salah satu teman dekatnya kembali ke kampung halaman mengundangnya untuk datang ke ulang tahun nya yang ke 21.
Sebagai teman yang baik, si pembuat pengakuan bergegas untuk membeli tiket bus berikutnya untuk memenuhi impian temannya, sebuah pesta dongeng.
Alih-alih bersyukur, temannya malah mengomentarinya karena terlambat dan hanya tinggal selama 2 jam sebelum bergegas kembali untuk memgambil ujian.
Baca Juga: Kisah Pria Bertemu Jodoh Lewat Game Online Let's Get Rich: Berawal dari Game Berlanjut ke Pelaminan
Coba bayangkan, ini terjadi sangat dekat menjelang sipembuat pengakuan melaksanakan ujian tengah semester dan dia sudah berusaha membelikan temannya hadiah bermerek.
Oleh sebab itu, si pengirim harus bertahan hidup dengan semangkuk mie setiap hari selama satu bulan.
Jadi bisa kita bayangkan betapa sakitnya sipembuat pengakuan ketika dia mendengar temannya mengatakan itu.
Ketika sipembuat pengakuan berulang tahun ke 21, yang juga sekitar hari-hari itu, dia berpikir bahwa setidaknya sahabatnya itu akan memberinya ucapan selamat ulang tahun, tetapi ternyata tidak!
Alasannya, "Aku melihat banyak orang memberimu selamat, jadi jika aku memberimu selamat juga sudah tidak istimewa," ujar temannya itu.
Bahkan ketika si pengirim ini kembali ke kota asalnya selama liburan semester, temannya itu tidak mengajaknya bertemu hingga liburan berakhir.
Saat itu sudah lebih dari sebulan setelah ulang tahun si pengirim, namun temannya masih tetap ingin merayakannya.
Disinilah ia merasakan temannya itu adalah racun.
Temannya bersikeras merayakan karena, "selama (saya) belum merayakan dengan kamu, maka ulang tahun mu belum berakhir."
Akhirnya, pesta ulang tahunnya yang sangat terlambat tetap dilaksanakan.
Hal ini membuat sipembuat pengakuan merasa diremehkan dan tidak penting karena seperti orang lain yang menentukan ulang tahunnya dan bisa memilih kapan dan dimana merayakannya tanpa persetujuan dari nya.
Setelah kejadian tersebut, si pengirim mengatakan bahwa dia tidak akan menuruti semua keinginan orang.
Dia merenung bahwa dia sering memberikan hadiah mahal untuk orang lain yang tidak benar-benar peduli padanya, sedangkan dia memberi hadiah yang murah kepada orang tuanya dan tidak pernah meluangkan waktu untuk mereka.
Meskipun begitu mereka tidak pernah menyalahkannya karena kelakuannya.
Sekarang ia menyadari kesalahannya, dia sekarang tahu siapa yang paling penting baginya.