"Saat sudah sepakat, giliran guru-guru SMA yang menolak. Jadi mereka ini menyangka bahwa setiap tahun saya ini dapat uang HUT 17 agustus dari kabupaten," katanya.
Ia juga menegaskan bahwa keliru jika ada yang menudingnya telah menerima anggaran untuk upacara kemerdekaan dari pemerintah kabupaten.
Wakano juga mengatakan kalau ada wacana yang berkembang bahwa kabupaten menyediakan anggaran sebesar 17 juta untuk upacara kemerdekaan.
"Ada informasi yang beredar bahwa setiap tahun saya itu dapat dana Rp 17 juta untuk acara ini, saya sudah laporkan itu ke Kesbangpol Seram Bagian Barat, nanti Senin besok ada guru yang dipanggil untuk menjelaskan darimana informasi itu didapat. Jadi saya tidak mau salahkan siapa-siapa tapi kita harus clear kan masalah ini," tutupnya.