Namun berkat berita penemuan mereka yang menjadi viral, tanaman bajakah kini terancam punah.
Banyak orang kini mulai masuk ke dalam hutan di Kalimantan Tengah untuk menebang pohon bajakah dan menjualnya.
Tanaman bajakah adalah tanaman yang sulit dibudidayakan karena tumbuh di lahan gambut dan suhu lembab, di mana sinar matahari sangat minim.
Oleh karenanya, menebang pohon ini secara berlebihan jelas akan membuat tanaman ini akan segera habis dalam waktu dekat.
Melansir dari Kompas (16/8/2019) Islamiah, ibunda Yazid salah satu siswa penemu obat penyembuh kanker dari tanaman bajakah, merasa gundah pasca-pemberitaan mengenai anaknya dan kayu Bajakah.
Islamiah mengatakan, kini sangat banyak orang berdatangan ke rumah untuk meminta bantuan.
Sementara bahannya (bajakah) sudah habis.
"Ada senang ada juga sedihnya. Senang karena Yazid dapat penghargaan dan sedih karena enggak bisa membantu orang yang membutuhkan kayu Bajakah itu, karena bahannya habis," ujar Islamiah, Kamis (16/8/2019).
Baca Juga: Obat Kanker Mujarab Temuan Siswa SMA di Kalteng Rencananya akan Segera Dipatenkan
Kayu bajakah pun kini sudah beredar di internet dan dijual online.