Follow Us

Sekarang Jadi Keluarga Terkaya di Indonesia, Siapa Sangka Dulu Keluarga Ini Nyaris Bangkrut Setelah Seluruh Aset Nyaris Ludes Dimakan Kebakaran

Moh. Habib Asyhad - Senin, 12 Agustus 2019 | 15:01
Budi Hartono dan Michael Hartono duduk di pemuncak daftar 10 orang terkaya di Indonesia 2019 versi Forbes.
Kolase Pos Kupang

Budi Hartono dan Michael Hartono duduk di pemuncak daftar 10 orang terkaya di Indonesia 2019 versi Forbes.

Suar.ID - Keluarga Hartono bisa dibilang sebagai keluarga keluarga terkaya di Indonesia.

Belum lama ini Bloomberg memasukkan keluarga pemilik Djarum itu dalam jajaran 25 keluaarga terkaya di dunia.

Ada beberapa keluarga dari Asia yang masuk daftar itu, tapi dari Indonesia hanya ada satu keluarga.

Baca Juga: Gaya Hidup Sederhana Putra Bungsu Bos Djarum, Jauh dari Kemewahan Meski Keluarganya Masuk Daftar 25 Keluarga Terkaya Dunia

Dalam daftar itu, Bloomberg memberi sematan "NEW", yang artinya, Keluarga Hartono baru tahun ini masuk jajaran keluarga terkaya di dunia.

Kalau untuk ukuran Indonesia, ya sudah dari lama.

Walau kini jadi yang terkaya di Indonesia, siapa sangka keluarga ini pernah mengalami fase hampir bangkrup.

Begini kisahnya.

Mendengar nama besar Robert Budi Hartono, orang-orang akan langsung memikirkan Djarum.

Nama Hartono dengan Djarum tidak bisa dipisahkan.

Djarum0-lah yang menjadi batu loncatan Hartono dalam dunia bisnis.

Namun, tidak banyak orang yang tahu sepak terjang Hartono hinga bisa sehebat saat ini.

Dulu Djarum hanya sebuah bisnis rokok kretek lokal yang pabriknya pernah mengalami kebakaran hebat.

Baca Juga: Unggah Foto Bersama Keluarga saat Rayakan Idul Adha, Sandal Nyentrik Mayangsari Jadi Sorotan, Harganya Bikin Melongo!

Peristiwa itu tak pelak membuat semua aset perusahaan ini nyaris tak tersisa.

Musibah itu terjadi pada tahun 1963.

Di tahun yang sama, Oei Wie Gwan, patron keluarga Hartono meninggal.

Mengalami dua ujian hidup di saat yang bersamaan rupanya tidak membuat keluarga Hartono gentar.

Memikul beban tanggung jawab atas kelangsungan usaha sang ayah, Rudi Hartono dan kakaknya Michael Bambang Hartono menjadi penyelamat.

Hartono bersaudara ini kemudian memulai semua dari awal.

Saat itu, usia Budi Hartono baru 23 tahun sementara kakaknya 24 tahun.

Di tangan Hartono dan pemikirannya yang modern, Djarum bangkit dari mati suri.

Hartono mulai melebarkan sayap Djarum untuk memproduksi rokok dengan peralatan lebih modern.

Kalau sebelumnya ayahnya hanya membuat rokok kretek dengan cara dilinting secara manual, Rudi Hartono membeli mesin-mesin canggih.

Baca Juga: Trump Tuai Kecaman saat Berfoto dengan Korban Penembakan Massal El Paso, Ini Alasan Warganet Kesal

Salah satu rokok andalan buatan Djarum pada saat itu adalah rokok Djarum Filter.

Perbedaannya hanyalah Djarum Filter ini menggunakan filter di ujung rokok dan dibuat dengan mesin.

Rokok Filter dengan cita rasa kretek tradisional mulai dikenalkan tahun 1981 dan segera laris di pasaran.

Hartono juga berhasil melakukan ekspor rokok ke Amerika Serikat sejak tahun 1972.

Sukses dengan usaha dari mesin-mesin modern tidak membuat Hartono melupakan rokok kretek.

"Djarum itu hidupnya dari kretek. Kretek itu ciri khasnya Djarum, harus dipertahankan dan selalu dijaga kelangsungannya," kata Hartono.

Hartono melalui Djarum juga memberdayakan para wanita di Kudus.

Itulah kenapa semua pekerja pembuat kretek di beberapa pabrik Djarum di Kudus semuanya wanita.

Hartono tidak pernah berpuas diri dan punya prinsip kalau bisnis itu harus terus dikembangkan.

Baca Juga: Tafsir Mimpi Melihat Buaya, Tak Melulu Tentang Pertanda Buruk Lo!

Hartono melebarkan sayapnya ke dunia perbankan Indonesia dengan membeli saham Bank Central Asia.

Tahun 2018 ini Hartono sudah memiliki 51% saham dari bank swasta terbesar di Indonesia tersebut.

Hartono kini telah melakukan diversifikasi bisnis.

Tujuannya untuk memecah bisnisnya dalam beberapa jenis usaha agar tidak mudah bangkrut saat ada guncangan ekonomi.

Lini bisnis Hartono selain Djarum dan BCA yaitu di bidang properti dengan mall megah Grand Indonesia Shopping Town.

Beberapa hotel seperti Bali Padma Hotel, Hotel Malya Bandung, dan Sekar Alliance Hotel.

Keluarga Hartono juga membangun Pulogadung Trade Centre dan WTC Mangga Dua, Jakarta.

Bidang agrobisnis, PT Hartono Plantation Indonesia memiliki lahan kelapa sawit seluas lebih dari 60.000 hektar di Kalimantan Barat.

Hartono juga memiliki bisnis elektronik dengan merk Polytron serta membeli situs forum terbesar di Indonesia, Kaskus.

Baca Juga: Kisah Sedih Seorang Anak TKI: Ibunya Diduga Sering Disiksa hingga Mendapat 20 Jahitan dan Tak Bisa Pulang ke Indonesia selama 21 Tahun

Selain itu, Hartono juga mencoba peruntungannya dalam bidang platform jual-beli online dengan situs blibli.com.

Hartono mendedikasikan hobinya, yaitu bulu tangkis untuk memberi beasiswa bagi anak-anak yang berprestasi dalam bidang bulu tangkis.

Hartono membuat sebuah gedung pelatihan bulu tangkis yang sangat megah di Kudus dan rutin menggelar acara bulu tangkis Djarum Badminton - Indonesia Open.

Untuk bisa menjadi sebesar dan sesukses itu, Hartono memiliki dua kunci yang selalu dipegangnya.

Kuncinya adalah selalu berusaha untuk berkembang lebih baik dan pantang menyerah.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest