"Potensi ancaman bahaya Gunung Slamet saat ini adalah erupsi magmatik menghasilkan lontaran material pijar yang melanda daerah di sekitar puncak di dalam radius 2 km, atau erupsi freatik dan hujan abu di sekitar kawah berpotensi terjadi tanpa ada gejala vulkanik yang jelas," ujar Kasbani.
"Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana," tutur Kasbani.
Saat ditanya apakah naiknya status Gunung Slamet jadi waspada ada kaitannya dengan erupsi Gunung Tangkuban Parahu dan Gempa Banten, Kasbani hanya menjawab singkat.
"Tidak ada kaitan langsung," ujarnya.
Begitu pula saat ditanyakan terkait potensi kenaikan status menjadi awas, Kasbani menegaskan bahwa statusnya hingga kini masih waspada, namun erupsi dapat terjadi sewaktu-waktu.
"Ada potensi untuk terjadi erupsi. Namun acamannya hanya dalam radius 2 km dari kawah aktif. Belum sampai awas, masih waspada," ujarnya. (Willy Widianto)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judulGunung Slamet Naik Status Jadi Waspada, Warga dan Wisatawan Diminta Menjauh