Follow Us

Seputar Fakta dan Mitos Gunung Tangkuban Parahu yang Sedang Erupsi, Penjelasan Vulkanolog Hingga Legenda Sangkuriang

Rina Wahyuhidayati - Minggu, 28 Juli 2019 | 15:09
Erupsi Tangkuban Perahu. Menguak Fakta Gunung Tangkuban Parahu yang Sedang Erupsi, Penjelasan Vulkanolog hingga Legenda Sangkuriang
KOMPAS/Putra Prima Perdana

Erupsi Tangkuban Perahu. Menguak Fakta Gunung Tangkuban Parahu yang Sedang Erupsi, Penjelasan Vulkanolog hingga Legenda Sangkuriang

Suar.ID - Salah satu gunung berapi aktif di Indonesia yakni Gunung Tangkuban Parahu sedang mengalami erupsi.

Video erupsi Gunung Tangkuban Perahu sontak viral di media sosial.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani pun menggelar siaran persnya terkait erupsi Gunung Tangkuban Parahu, Jumat (26/7/2019) pukul 15.48 WIB.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 milimeter dan durasi lebih kurang 5 menit 30 detik," jelas Kasbani.

Baca Juga: Gunung Tangkuban Perahu Meletus, Mbak You Pernah Meramal akan Terjadi Letusan Gunung Berapi di Kota B

Gunung Tangkuban Parahu adalah salah satu obyek wisata di Jawa Barat yang terletak di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Ketinggian Gunung Tangkuban Parahu sekitar 2.084 meter dari permukaan laut.

Gunung ini memiliki kawah aktif dan total ada 9 kawah di kawasan Gunung Tangkuban Parahu.

Dikutip dari laman Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu, dijelakan bahwa dalam sejarah geologi, Gunung Tangkuban Parahu merupakan sisa dari gunung purba di Indonesia.

Ahli geologi juga menjelaskan bahwa kawasan Tangkuban Parahu di dataran tinggi adalah sisa dari sebuah danau besar yang terbentuk dari pembendungan Cingai Citarum dan selalu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang.

Baca Juga: Gunung Tangkuban Perahu Meletus, Waspadalah, Ini 68 Gunung Api yang Masih Aktif di Indonesia

Masih dikutip dari laman Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu, geografiwan sekaligus pengamat dan pecinta lingkungan, T. Bachtiar menjelaskan gunung tersebut terlihat bentuknya seperti perahu terbalik karena ada dua kawah yang berdampingan antara arah barat dan timur.

Artinya, gunung tersebut hanya terlihat seperti perahu terbalik dari arah selatan (Lembang) saja.

Source : Kompas.com

Editor : Rina Wahyuhidayati

Baca Lainnya

Latest