Suar.ID – Artis Renita Sukardi atau yang biasa dikenal Irene, beberapa waktu yang lalu meninggal dunia karena mengidap kanker payudara.
Irene sudah merasakan ada keanehan pada payudaranya sejak tiga tahun sebelum dirinya divonis menderita penyakit kanker payudara.
Tepatnya, tahun 2014, ditemukan FAM atau Fibroadenoma mammae, yakni tumor kecil di payudara Irene.
"Awalnya Juli 2014 itu ketahuannya, mulai muncul tuh, terasa ada benjolan terus diperiksa, kata dokter tuh yang pertama ketemu itu FAM," ucap suami Renita Sukardi, Andi Hilmi Salahuddin, kepada Grid.ID di RSCM, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Pada saat itu, Irene sudah sempat menjalani operasi pengangkatan FAM tersebut dan berjalan lancar.
"FAM tuh kayak tumor tapi jinak, jadi diangkat, operasinya kecil, cuma angkat tumor doang, itu pun nggak sampai nginep (di rumah sakit), operasi pagi, sore sudah pulang lagi," tambah Andi Hilmi.
Namun nahasnya, ketika menjalani pemeriksaan lebih lanjut, ternyata Irene divonis kanker payudara stadium 2.
"Tapi besokannya, ketahuan setelah dibiopsi, ada sel kanker, waktu itu divonis dia kanker payudara stadium 2," jelas Andi Hilmi.
Ketika divonis kanker payudara stadium 2, Iren pun ternyata sempat menjalani terapi dan sempat merasa sudah sembuh walau ternyata hasil berkata lain.
"Kemudian diterapi, ada satu dokter di daerah Menteng sana, terapi dua bulan langsung sembuh, kemudian di akhir 2015, ternyata muncul lagi,” kata Andi Hilmi.
"Sebenarnya waktu itu dokter bilang, walaupun (sel kanker) kamu sudah hilang, tapi kan masih ada sel-sel kecil yang tidak terdeteksi, nah sel-sel ini kalau nggak diatasi, akan membesar," tutur Andi Hilmi.
Irene pun beranggapan dirinya sudah sembuh total sehingga tidak pernah menjalani pemeriksaan kembali, makanan Irene pun juga kurang dijaga.
Pada akhirnya setahun kemudian tepatnya pada April 2016 penyakit itu muncul kembali, sejak saat itu hingga sekarang, keadaan Irene tidak kunjung membaik bahkan terbilang lebih parah.
"Dari situ, sampai sekarang belum benar-benar pulih karena di situ kena low back pain (sakit pinggang akibat gangguan otot dan tulang punggung)," ucap Andi Hilmi.
Tidak hanya itu, sesudah mengalami low back pain, kaki Irene pun mengalami patah tulang.
"Habis back pain, kaki kanan dulu patah, habis kaki kanan patah, kaki kiri lagi, jadi sekarang kakinya dua-duanya sudah patah nih,” kata Andi Hilmi.
"Tapi yang kanan sudah dipen, kaki kirinya belum sempet karena kan mau disinar, kalau mau disinar kan nggak boleh dioperasi, jadi tunggu setelah hasil radiasi dulu, baru dia boleh dioperasi," tutup Andi Hilmi.
Namun Tuhan sudah lebih dulu memanggil. Irine menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat pada April 2017 lalu.
Faktanya, kanker payudara memang termasuk salah satu kanker yang paling rentan mengancam wanita.
Baca Juga: Tafsir Mimpi Makan Durian, Bisa Jadi Mimpi Ini Berkaitan dengan Rezeki lho!
bahkan dikatakan, 1 dari 8 wanita di dunia beresiko terkena kanker payudara selama hidupnya.
Itu sebabnya, American Cancer Society merekomendasikan wanita melakukan tes mammogram setiap tahun dimulai pada usia 45.
Selain itu, pola hidup sehat yang dimulai dari pola makan sehat juga harus dijalani.
Nah, untuk wanita, kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak bisa memperbesar kemungkinan terjadinya kanker payudara.
Semua pasti tahu kalau mengonsumsi lemak berlebihan sangat tidak baik bagi tubuh.
Tapi, belum banyak yang sadar jika lemak sangat erat kaitannya dengan kanker payudara.
Lemak jenuh ini bisa ditemukan pada makanan yang digoreng, terutama pada restoran fast food.
Jangan lupa juga, minyak yang digunakan berulang kali juga bisa berubah menjadi lemak jenuh.
Jadi, perhatikan seberapa sering Anda makan pecel lele atau pecel ayam yang digoreng dalam minyak yang bahkan sudah menghitam?
Hindari juga konsumsi biskuit yang menggunakan mentega, donat, hingga kue kering rumahan.
Artikel ini pernah tayang di grid pop dengan judulSegera Hindari Makanan yang Sangat Digemari Kaum Hawa Ini, Jadi Penyebab Utama Kanker Payudara yang Merenggut Nyawa Renita Sukardi
Baca Juga: Dulu Dibuang di Kolong Jembatan, Beginilah Potret Kelucuan Bayi yang Diadopsi oleh Bupati Karawang