Pukul 04.00, Aurellia nampak tidak berdaya secara fisik untuk menjalani aktivitas.
Dia pun ambruk seketika.
Baca Juga: Gempa Banten Berpotensi Gempa: Jangan Panik, Segera Lakukan Ini untuk Cegah Dampak Gempa
"Jam 4 dia berusaha mau mulai aktivitas. Karena mulai jam 4 dia sudah limbung badannya, sudah capeknya dia limbung langsung nggak sadar kita bawa ke rumah sakit. Ternyata sudah tidak tertolong," ucap Farid.
Nyawanya tidak tertolong ketika ingin dilarikan ke rumah sakit.
"Dokter tidak keluarkan diagnosa karena ketika kita bawa kesana (RS) bahwa Almarhum sudah meninggal," ucap dia.
Farid mengatakan, latihan paskibra yang dialami anaknya sudah berlebihan.
Ia menilai seperti itu karena dirinya Purna Paskibraka.
Perlakuan berlebihan itu diberikan oleh para seniornya, bukan para pelatih Paskibra.
"Jadi campur tangan senior di luar pelatih ini ini yang merupakan teror beban psikologis yang sangat luar biasa," ucap dia.
Jenazah sudah dimakamkan di TPU Selapajang, Kota Tangerang, kemarin.