Suar.ID - Anak-anak di kedua sisi perbatasan Meksiko-Amerika Serikat akhirnya dapat bermain bersama setelah jungkat-jungkit inovatif dipasang di pagar pembatas.
Hasil proyek selama satu dekade yang diimpikan oleh dua profesor, Ronald Rael dan Virginia San Fratello, akhirnya menjadi kenyataan pada hari Senin ketika jungkat-jungkit akhirnya dibuka untuk umum, laporan huffingtonpost.co.uk (30/7/2019).
Jungkat-jungkit ditambatkan di pagar besi yang memisahkan kedua negara.
Memposting video proyek di Instagram, Rael menggambarkannya sebagai "salah satu pengalaman paling luar biasa dalam... karirnya" dan itu adalah "acara yang dipenuhi dengan kegembiraan, kegembiraan, dan kebersamaan".
Dia menambahkan, "Dinding itu menjadi tumpuan harfiah bagi hubungan Meksiko-A.S., anak-anak dan juga orang dewasa terhubung dengan cara yang bermakna di kedua sisi."
Instalasi ini disambut baik dari daerah yang secara konsisten menjadi berita utama untuk kisah kematian, penahanan dan sikap politik.
Bulan lalu gambar seorang ayah dan putrinya yang berusia 23 bulan, tewas dan berbaring telungkup di Rio Grande mengungkapkan kenyataan fatal yang terjadi dari ribuan migran yang melarikan diri ke Amerika Selatan dan ingin mencari kehidupan yang lebih makmur di A.S.
Upaya Presiden Trump untuk membangun tembok perbatasan yang telah lama dibanggakannya mendapat dorongan awal pekan ini ketika Mahkamah Agung A.S. membuka jalan bagi pemerintahannya untuk menggunakan miliaran dolar dalam dana Pentagon untuk membangunnya.
Baca Juga: Kisah Pengorbanan Doker di Wilayah Perbatasan Indonesia: Kerja Maksimal, Apresiasi Minimal
Lima hakim pengadilan yang konservatif memberi lampu hijau kepada pemerintah untuk mulai mengerjakan empat kontrak yang telah diberikannya menggunakan uang Departemen Pertahanan.
Pendanaan untuk proyek-proyek telah dibekukan oleh pengadilan yang lebih rendah sementara gugatan atas uang diproses, Asosiasi Pers melaporkan. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)