Namun, bukan dapur seperti umumnya, melainkan ruang kecil beralaskan tanah untuk menyimpan tumpukan bata menyerupai tungku dan beberapa potong kayu bakar untuk memasak.
Andalkan bantuan untuk bertahan hidup
Selama 12 tahun, Rakun dan Sati menjaga anak cucunya di rumah sederhana itu.
Setiap hari, mereka harus saling berbagi kesempatan istirahat di dalam bangunan seluas sekitar 3 X 6 meter persegi.
Rakun seorang diri yang menjadi tulang punggung keluarga. Dia pun berkerja serabutan dengan penghasilan yang jauh dari kebutuhan.
Selama ini mereka hanya mengandalkan bantuan pemerintah setiap bulan untuk dapat makan nasi.
"12 tahun di sini. Pokoknya kerja apa aja yang ada untuk makan. Jadi ga ada punya kerjaan yang matok. Makan pun seadanya, kalau asin ya asin (ikan asin), kalau garam ya hanya garam, kalau cabe, ya cabe, ya gitulah," kata Rakun kepada Kompas.com di rumahnya.
Ke sekolah pakai baju kotor
Kondisi itu membuat Rohayatun, salah satu guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Margabakti, Kecamatan Kadugede, merasa prihatin.
Dia tidak tega melihat kondisi Jodi yang penuh keterbatasan.