Follow Us

Tragedi Cinta Segitiga, 2 Kakek di Jeneponto Adu Parang Hingga Sama-sama Tewas, Diwarnai Teriakan Nyawa Dibalas Nyawa!

Rina Wahyuhidayati - Kamis, 25 Juli 2019 | 12:45
Ilustrasi - Tragedi Cinta Segitiga, 2 Kakek di Jeneponto Adu Parang Hingga Sama-sama Tewas, Diwarnai Teriakan Nyawa Dibalas Nyawa!
Freepik

Ilustrasi - Tragedi Cinta Segitiga, 2 Kakek di Jeneponto Adu Parang Hingga Sama-sama Tewas, Diwarnai Teriakan Nyawa Dibalas Nyawa!

Dari teras lantai dua rumahnya, Daeng Kulle memperhatikan seksama Daeng Ngence. Dia lalu meraih parang panjang lalu menyeberang.

Daeng Kulle mempertanyakan hubungan spesial Daeng Ngence dengan Bunga. Namun, Daeng Ngence belum sempat memberi klarifikasi, parang di tangan Daeng Kulle sudah menerjangnya.

Jari tangan kiri Daeng Ngence putus seketika. Sabetan parang kemudian menderu ke arah wajahnya. Daeng Ngence terlentang.

Daeng Kulle semakin kesetanan, dia ayunkan parang ke dada Daeng Ngence. Serangan ke dada ini menyebabkan nyawa Daeng Ngence melayang.

“Pelaku usai membunuh korban langsung pulang ke rumahnya dan mengunci pintu rumahya."

"Namun keluarga korban tidak menerima dan mendatangi rumah pelaku untuk membalas,” kata AKP Syahrul.

Anak dan cucu Daeng Ngence histeris. Mereka berteriak sekencang-kencangnya melihat Daeng Ngence bersimba darah di atas pukat rumput laut.

Sementara istri Daeng Ngence tak kuasa lagi berdiri. Nenek berambut panjang dan memutih ini hanya duduk menangisi suaminya.

Teriakan dari rumah Daeng Ngence membangunkan warga lainnya. Beberapa warga yang keluar dari masjid usai Salat Subuh juga berlarian ke sumber teriakan.

“Daeng Kulle... Daeng Kulle.....” teriak cucu Daeng Ngence sambil menunjuk ke depan rumah.

Dikepung Ratusan Orang

Daeng Kulle mengunci diri dalam kamar bersama Bunga. Beberapa saat kemudian, ratusan orang sudah mengepung rumahnya.

Source : Tribun Timur

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest