Yang lain belum seberuntung Pak Soh.
Tahun lalu, seorang pelajar Tionghoa di Singapura kehilangan seluruh tabungannya sebesar 22.500 (Rp 200 juta) dolar Singapura ketika dia memberikan kata sandi dan akses ke rekening banknya kepada seorang penipu.
Dalam beberapa kasus ini, panggilan akan ditransfer ke orang lain yang mengaku sebagai petugas polisi dari China.
Para korban dapat ditunjukkan salinan surat perintah penangkapan mereka dari polisi China dan dapat diancam dengan hukuman penjara jika mereka tidak bekerja sama.
Para korban kemudian mengetahui bahwa uang ditransfer dari rekening bank mereka ke rekening yang tidak diketahui.
Ada juga cara penipuan lainnya, yang melibatkan penipu yang menginstruksikan korban untuk memindai kode QR di mesin penjual bitcoin dan mentransfer sejumlah uang menggunakan mesin.
Baca Juga: Terang-terangan Soal Selebriti Penipu, Deddy Corbuzier : Jangan Percaya Publik Figur
Dalam beberapa kasus, para korban disuruh menarik uang dari rekening bank mereka dan menyerahkannya kepada "pejabat pemerintah" untuk keperluan verifikasi.
Parapenipu menjaga para korban di saluran telepon untuk memastikan bahwa mereka tidak memiliki kesempatan untuk memverifikasi keaslian panggilan, kata polisi.
Polisi menyarankan masyarakat untuk tidak panik ketika mereka menerima panggilan seperti itu, karena tidak ada lembaga pemerintah yang akan meminta rincian pribadi atau transfer dana melalui telepon. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)