Suar.ID – Rusaknya jalur Trans Papua Barat yang memghubungkan Kabupaten Manokwari Selatan dengan Kabupaten Teluk Bintuni, tepatnya di Kampung Mameh, Distrik Tahota, Kabupaten Manokwari Selatan, menyusahkan masyarakat.
Kondisi jalan berlumpur membuat kendaraan sulit melintas, bahkan ada pula yang terjebak hingga tidak dapat melanjutkan perjalanan.
Hal ini dialami oleh para sopir angkutan umum yang melintasi jalur berjuluk kolam bebek dan kolam pasir tersebut.
Para sopir yang terjebak bahkan terpaksa bermalam di jalur itu.
Baca Juga: 30 Orang Terpanggang, Mantan Pekerja Ungkap Alasan Pabrik Korek Api yang Terbakar Selalu Dikunci
Salah seorang sopir menceritakan dirinya terjebak hingga 3 hari di jalur Trans Papua Barat ini.
Ia bahkan harus berjalan sejauh 3 kilo untuk mendapatkan makanan.
"Kami sudah 3 hari di sini. Makanan sudah tidak ada. Tempat beli makan harus jalan kaki sekitar 3 kilo dengan kondisi jalan berlumpur seperti ini," kata Kama, salah satu sopir, dikutip dari Kompas.com.
Rahman sopir lain, juga mengeluh sangat berat melintasi ruas jalur dalam kondisi jalan berbecek.
Yang lebih memprihatinkan baginya adalah ketika melihat penumpang ibu-ibu dan membawa anak kecil.
Selain sudah memakan korban jiwa lantaran lelah berjalan kaki, Minggu (16/6/2019) malam lalu, ada penumpang yang juga pingsan karena lelah berjalan kaki.