Yang lebih ironis, tak ada harta sedikit pun yang disisakan untuk keluarga dan anak-anaknya.
Hingga akhirnya keluarga Teuku Markam hidup terlunta-lunta, padahal sebelumnya sangat berkecukupan.
Saat Teuku Markam keluar dari penjara di tahun 1974, dia dan keluarga juga masih kesulitan untuk mengklaim hartanya lagi.
Setelah bebas dari penjara, hidup Teuku Markam belum juga baik.
Dia masih sering mendapat hinaan dari orang-orang karena dianggap sebagai antek PKI.
Padahal Teuku Markam berjuang keras di awal kemerdekaan Indonesia.
Hanya karena ia dekat dengan Soekarno dan dianggap sebagai Sukarnois hidup Teuku Markam dan keluarga hingga kini miris.
Namun, yang sangat disesalkan adalah nama baiknya yang tak kunjung dibersihkan dari tuduhan.
Hingga di ujung usia, Teuku Markam masih dianggap sebagai pengkhianat negara. (Candra Mega/Grid Hot)
Artikel ini sudah tayang di Grid Hot dengan judul Teuku Markam, Mantan Orang Terkaya di Indonesia yang Sumbang 28 Kg Emas untuk Puncak Monas, Tapi Justru Berakhir di Penjara