Follow Us

Beli 1 Porsi Makan di Warung Pinggir Jalan di Tegal, Pelanggan Ini Kaget Harus Bayar 700 Ribu

Moh. Habib Asyhad - Rabu, 29 Mei 2019 | 11:10
Beli 1 Porsi Makan di Warung Pinggir Jalan, Pelanggan Ini Kaget Harus Bayar 700 Ribu
Instagram @makassar_iinfo

Beli 1 Porsi Makan di Warung Pinggir Jalan, Pelanggan Ini Kaget Harus Bayar 700 Ribu

Suar.ID - Tak selamanya makan di pinggir jalan harganya miring.

Jika tak percaya, tanyalah pada pelanggan yang mengaku baru menebus makanannya dengan harga fantastis itu.

Seorang pelanggan di Tegal belum lama ini menjadi perhatian karena harus membayar makannya dengan harga sangat fantastis.

Baca Juga: Nassar Tak Mau Campuri Niat Muzdalifah Jual Rumah Mewahnya: 'Memori Pasti Ada, tapi Itu Urusan Pribadi'

Kisah ini awalnya diunggah oleh akun Facebook Tijee Uyee Slalu.

Unggahan tersebut ditujukan pada salah satu fanbase Facebook.

“Ass min…

“Pan melu ngeluh

“Jebule ning daerah Slawi ana pedagang sing galak, pan bada nembak harga

“Lesehan pertigaan lampu merah Tugu Poci Slawi…

“Mangan kepiting 1 porsi, udang/cumi, segane siji es tehe 2.

“Totale 700rb…

“Kecewa, kaya manganing hotel berbintang bae, padahal tah pinggire dalan, isina debu jalanan

“Ana sing ngalami ora lurrr?

“Assalamualaikum min.

Baca Juga: Dianggap Tak Mendidik, MUI Minta Pesbukers Berhenti Tayang, Setelah Prank Haruka Kini Adegan Raffi Ahmad Peluk dan Cium Zaskia Gotik

Kelau dibahasa Indonesiakan, kira-kira begini:

Mau ikut mengeluh,

Ternyata di daerah Slawi (Tegal) ada pedagang yang galak,, hampir Lebaran menaikkan harga

Lesehan di pertigaan lampu merah, tugu poci, Slawi.

Makan kepiting 1 porsi, udang, cumi, nasi satu dan 2 es teh totalnya 700rb.

Kecewa, seperti makan di hotel berbintang saja. Padahal di pinggir jalan dan bercampur debu.

Ada yang mengalami juga, lur?

Unggahan tersebut lantas kembali diviralkan akun Instagram @makassar_iinfo.

Dua potongan video memperlihatkan aksi pelanggan lainnya yang merasakan nasib serupa memprotes mahalnya harga makanan yang ia pesan.

"Cumi apa (jenisnya)?" tanya pelanggan kepada penjual.

"Cumi kan porsinya satu piring. Porsi kecil ya kecil," ujar penjual tersebut.

"Cumi apa pakainya? Cumi laut?" tanya pelanggan lagi.

"Iya," jawab penjual dengan singkat.

"Kok sampai 220 (ribu)? Padahal sama nasi, cah kangkung," keluh pelanggan.

Baca Juga: Wiranto hingga Luhut Panjaitan, Ini 4 Tokoh Nasional yang Jadi Sasaran Pembunuh Bayaran pada Aksi 22 Mei

Sedikit melunak saat diprotes, penjual tersebut lantas menurunkan harganya, "Iya 175 (ribu) sih (saja)."

"Cumi emang sekilonya berapa?" tanya pelanggan lagi.

"Sekilonya cumi 110 kadang 185, nggak mesti (nggak pasti)," jawab sang ibu penjual.

"Itu kan nggak ada sekilo, Mbak. Saya minta notanya aja bisa nggak? Notanya?" pinta pelanggan.

"Nggak ada nota di sini. Kalau porsinya kecil, ya kecil mas. Ini porsinya besar, sih," dalih sang penjual.

Kembali merasa tak terima, sang pembeli meminta penjual untuk kembali mempertimbangkan bila memasang harga makanan.

Saat kembali diminta nota oleh pembeli lainnya, penjual tersebut etrus menolak dan mengatakan bila memang harganya relevan.

"Iwak e sak kilo rong ons, mas (berat ikannya 1,02 kg).

Sak ons e limalas ewu (Satu onsnya Rp15 ribu)," beber sang penjual.

Tentu saja hal ini menjadi hal yang cukup mengagetkan bagi pembeli.

Dari kisah tersebut, kita harus lebih berhati-hati saat memilih tempat makanan.

Apalagi menjelang Lebaran ini banyak warung makan atau restoran yang menaikkan harga jualannya. (Cynthia Paramitha Trisnanda/Nakita)

Artikel ini pernah tayang di Nakita dengan judul Makan di Pinggir Jalan, Pelanggan Kaget karena Harus Bayar Rp700 Ribu untuk Satu Porsi Makan

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest