Suar.ID -Sikap toleransi memang sudah selayaknya ditanamkan sejak dini, agar bangsa ini tetap bisa saling menghargai perbedaan satu sama lain.
Seperti perilaku yang diterapkan oleh pelajar-pelajar di Jombang, Jawa Timur ini.
Puluhan murid Sekolah Dasar Kristen Petra yang menjadi tuan rumah acara buka bersama bagi para siswa Madrasah.
Dilansir dari Kompas.com (28/5/2019), pada Senin (27/5) lalu, SD Kristen Petra, Jombang, dikunjungi oleh siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah Desa Plosogenuk, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang.
Senyum ramah dan bersahabat murid SD Kristen Petra pun telah menyambut kedatangan para siswa MI Islamiyah, sejak dari gerbang sekolah.
Tak datang sendirian, para siswa MI Islamiyah ini didampingi oleh sejumlah guru mereka.
Memasuki lapangan sekolah, ratusan siswa dari SD Kristen Petra, SD Kristen Wijana, serta SDN Grogol 2 Diwek Kabupaten Jombang menyambut kedatangan para siswa MI Islamiyah.
Seluruh siswa dari empat sekolah tersebut saling berbaur baik siswa Muslim maupun non-Muslim.
Tak hanya bermain, siswa SDK Petra pun juga mengajak para tamu mereka untuk berkeliling melihat kompleks sekolahnya.
Baca Juga: Jaga Hati di Bulan Puasa, Ubah 5 Emosi Negatif Berikut Menjadi Positif
Saat Maghrib tiba, seluruh siswa serta guru pun masuk ke dalam sebuah ruangan yang didalamnya sudah tersaji aneka makanan dan minuman untuk berbuka puasa.
Sore itu siswa dan guru dari empat sekolah berbeda tersebut melaksanakan buka puasa bersama.
Tak sampai disitu, usai berbuka pun sejumlah siswa SD Kristen dibantu para guru menyiapkan tempat bagi rombongan MI Islamiyah untuk dapat melaksanakan Shalat Maghrib berjamaah.
Bahkan siswan dari SD Kristen terlihat memegangkan selang air agar siswa MI Islmaiyah dapat melaksanakan wudhu.
"Karena di sini tidak keran air untuk fasilitas wudhu, kami minta anak-anak untuk melayani wudhu dengan menggunakan selang air," ujar Kepala SD Kristen Petra, Riri Nurini Setia Ningrum.
Para siswa MI Islamiyah bersama para guru melaksanakan shalat Maghrib berjamaah di atas karpet dan sajadah yang digelar di depan pintu gerbang Gereja Kristen Indonesia (GKI).
Usai melaksanakan shalat Maghrib, para siswa kembali berkumpul di lapangan sekolah untuk bercengkrama, bermain, serta berbagi kenang-kenangan.
Riri Nurini Setia Ningrum mengatakan, pertemuan ini dimaksudkan untuk dapat membangun toleransi dikalangan anak didiknya.
"Harapan kami, toleransi itu ada sejak usia dini. Makanya, kami berkumpul di sini untuk memupuk rasa toleransi itu kepada anak-anak," ujar Riri.
Sementara Kepala Sekolah MI Islamiyah, Muhammad Sholihun Nadir mengungkapkan pertemuan ini diharapkan dapat menjadi modal untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan antarelemen bangsa.
Menurut dia, sikap toleran pada diri anak-anak perlu dibangun sejak usia dini.
"Ini untuk membangun kebersamaan, sekaligus mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam pelajaran PPKN," ujar Nadir, sapaan akrabnya.
Kegiatan ngabuburit dan buka bersama bertajuk Ramadhan Warna-Warni ini dimaksudkan untuk menjadi media pertemuan antar anak-anak beda agama seperti yang dijelaskan oleh Koordinator Gusdurian Jombang, Aan Ansori.
Tujuannya agar watak toleran serta kebersamaan dalam keberagaman bisa tertanam dalam diri anak-anak sejak usia dini.
"Tentu, tujuan besarnya adalah merawat persatuan dan kebersamaan dalam keberagaman, yang merupakan aset berharga bangsa Indonesia," kata Aan Ansori.
Wah, bisa ditiru nih, agar sikap toleransi dan saling menghargai perbedaan tumbuh dalam diri anak sejak dini.