Sembari menjalani profesinya sebagai dokter, ia juga terjun dalam perjuangan dengan masuk ke Partai Sarekat Islam (PSI) yang dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto dan H Agus Salim.
Baca Juga: IPW: Dalang Kerusuhan 22 Mei Ada 6 Orang, Salah Satunya Anak Pemuka Agama Ternama
Di PSI, ia menjabat sebagai bendahara selama 6 tahun.
Sempat mengubah PSI menjadi Partai Serikat Islam Indonesia (PSII) bersama H Agus Salim, kemudian ia keluar dari partai itu karena timbul perselisihan.
Ia melanjutkan perjuangannya melalui Partai Islam Indonesia (Parii) bersama Surjopranoto, namun tak berumur panjang karena tahun 1935 partai ini pun bubar.
Perjalanannya dilanjutkan melalui Partai islam Indonesia (PH) dan Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI).
Kemudian setelah proklamasi, ia diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung sambil memajukan Masyumi.
Tentu jabatannya sebagai perdana menteri ke-6 Indonesia tak boleh dilupakan karena melalui jabatan itulah akhirnya Soekiman menerapkan kebijakan Tunjangan Hari raya (THR).
Baca Juga: Pamer Buku 'Jokowi People Power' Usai Diperiksa Polisi, Amien Rais Disurati Istri Penulis Buku Itu