Menjelang pelaksanaan hukuman, Suradji mengajukan permohonan terakhir ke pengadilan. Dia minta diberi kesempatan satu kali untuk bertemu dan bermesraan dengan istri tertuanya, Tumini. Permintaan ini dikabulkan.
Pada 10 Juli 2008 eksekusi hukuman mati dilakukan. Sekitar pukul 22.00, Suradji dihadapkan di depan 12 orang anggota regu tembak.
Dorr..tiga peluru bersarang di dadanya. Tiga peluru yang menjadi akhir dari perjalanan hidup Suradji. Perjalanan seorang dukun yang divonis pengadilan karena telah membunuh 42 wanita di ladang tebu. (Yoyok Prima Maulana –IntisariJuli 2017)
Baca Juga: Kisah Di Balik Munculnya Jackie Chan dan Arnold Schwarzenegger di Demo 22 Mei