"Santan tidak mengandung kolesterol, tapi santan mengandung lemak jenuh (saturated fat) yang tinggi, yaitu sebanyak 21 gram per 100 gram santan."
"Mungkin orang sering salah kaprah menganggap lemak tadi sebagai kolesterol, padahal itu merupakan hal yang berbeda," ujarnya.
Meski begitu, santan tetap harus dikonsumsi secara hati-hati karena memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi.
Dalam 100 gram santan, terkandung kalori mencapai 230 kalori.
Dengan fakta tersebut, maka konsumsi santan yang berlebihan dalam jangka panjang bisa meningkatkan resiko obesitas.
Kabar baiknya, menurut Diana, santan tak melulu jelek.
Ia berkata bahwa santan juga mengandung asam laurat (lauric acid) yang merupakan asam lemak rantai sedang.
Asam lemak tersebut juga sebenarnya masih diperlukan tubuh walaupun dalam jumlah sedikit.
Ia merekomendasikan banyaknya santan yang masih baik dikonsumsi yaitu hanya seperempat hingga setengah cangkir.
Saran lainnya yang ia berikan yaitu tentang pengganti santan dalam memasak yaitu dengan susu segar atau susu UHT.
Baca Juga: Pagpag, Makanan Daur Ulang Daging Sisa Pengunjung Restoran yang Lezat nan Murah Meriah