Suar.ID – Pernahkan saat Anda terpikirkan ketika makan di suatu restoran dan memesan menu daging ayam, tapi tidak habis, akan dikemanakan sisanya?
Sisa-sisa makanan tersebut pastinya akan berakhir di tempat penampungan sampah.
Tetapi di Filipina, daging sisa makanan pengunjung restoran itu bisa berakhir di perut-perut manusia kembali.
Seperti yang terjadi di daerah kumuh di Manila, kehidupan di sana sangat sulit, bahkan bisa melihat makanan yang tersaji di meja adalah suatu dambaan.
Itulah alasan mengapa sebuah makanan bernama pagpag begitu populer di sana.
Pagpag sebenarnya istilah untuk debu yang terlepas dari pakaian atau karpet.
Tapi di daerah kumuh tersebut, ini berarti daging yang dipungut dari tempat pembuangan akhir, dimasak, dan menjadi makanan berharga.
Pagpag telah lama menjadi makanan pokok warga yang tinggal di pemukiman kumuh Filipina, namun dalam beberapa tahun terakhir ini juga menjadi bisnis yang menguntungkan.
Pemulung yang sebelumnya hanya tertarik pada logam dan plastik, sekarang fokus pada makanan sisa dan kadaluarsa.