Follow Us

Dikira Obesitas, Lelaki Transgender Ini Ternyata Hamil, Ketahuan Setelah Keguguran

Rina Wahyuhidayati - Sabtu, 18 Mei 2019 | 09:41
Ilustrasi
Freepik

Ilustrasi

SUAR.ID - Disangka mengalami obesitas, seorang lelaki berusia 32 tahun datang ke rumah sakit karena mengalami sakit pada bagian perutnya.

Sakit perut tersebut rupanya dialami si lelaki karena ia terlambat mendapat pertolongan untuk melahirkan bayinya.

Ya, lelaki tersebut hamil.

Saat di rumah sakit ia kemudian mengaku kepada perawat bahwa dia adalah seorang wanita yang telah mengubah jenis kelaminnya beberapa tahun silam.

Baca Juga: Maia Estianty Sedih Lihat Foto Masa Kecil Dul Jaelani, Ingat Mantan?

Bahkan dia telah digolongkan sebagai pria dalam sistem rekam medis, melansir dari siakapkeli.my (17/5/2019).

Ada penjelasan mengenai kondisi 'lelaki' ini.

Dalam jurnal New England Journal of Medicine (NEJM), Dr. Daphna Stroumsa dari University of Michigan berkata, "Dia klasifikasikan sebagai pria dalam catatan medis dan terlihat maskulin. Ini membuat kami mengabaikan kebutuhan medisnya yang sebenarnya."

Stroumsa tidak menyebutkan kapan dan dimana kasus tersebut demi menjaga identitas pasien.

Pasien tersebut meminum obat khusus yang membuatnya memperoleh hormon testosteron untuk memperoleh fisik seperti pria.

Hormon tersebut sekaligus mampu mengurangi produksi se telur dan membuatnya berhenti mengalami menstruasi.

Baca Juga: Dikabarkan 'Anti Israel', Bulan Ramadan Ini Cristiano Ronaldo Sumbang Rp 21,6 Miliar untuk Palestina

Namun, diketahui bahwa si lelaki transgender ini telah berhenti mengkonsumsi obat tersebut.

Pasien transgender ini mengaku sebelum daang ke rumah sakit ia sempat mengeluarkan cairan (diduga pecah ketuban) dan diikuti rasa sakit di perut.

Namun, karena penampilan dan catatan medis menunjukkan ia seorang pria, perawat menganggap kondisinya lumrah dan tidak ada permasalahan serius.

Sampai beberapa jam kemudian seorang dokter memeriksanya dan melakukan USG.

Dokter tersebut menemukan detak jantung bayi serta tali pusar yang telah memasuki saluran kelahiran.

Pasien tersebut langsung dibawa ke ruang bedah dan operasi sesar darurat pun segera dilakukan.

Namun, sayang detak jantung si bayi berhenti sebelum berhasil dilahirkan ke dunia.

"Jika seorang wanita yang datang pasti akan segera mendapat penangan secepatnya, dan pasti langsung ketahuan bahwa keluhannya semacam itu berhubungan dengan kehamilan," ungkap penulis jurnal.

Lelaki transgender pada kodratnya adalah seorang yang terlahir sebagai wanita yang tentu memiliki sel telur dan rahim.

Ada diantara lelaki transgender ini yang menggunakan hormon maskulin atau melakukan operasi untuk membuang rahimnya.

Golongan transgender ini sering menghadapi masalah terkait perawatan kesehatan gender seperti skrining kanker serviks dan prostat serta kontrol kehamilan.

Baca Juga: Dua Siswi Parepare Berantem Sampai Viral, Polisi Terpaksa Turun Tangan

Source : siakapkeli

Editor : Rina Wahyuhidayati

Baca Lainnya

Latest