Namun, dia tak berniat untuk kembali mengumpulkan rangkaian huruf tersebut karena sudah tahu bahwa huruf N sulit ditemukan.
Karena banyak permen yang dibeli, ia memberikan permen-permen itu ke teman-teman satu kantornya.
Keesokannya, Dendi mengonsumsi permen itu lagi.
Namun, saat membuka bungkusan permen, ia menemukan huruf N yang diberi stempel dan dibubuhi tanda tangan.
"Saya penasaran, saya coba ngumpulin semua huruf selain huruf N. Setelah semua huruf Y-O-S-A-N lengkap, saya kirim pos," kata dia.
Setelah dua minggu berselang, ia tak kunjung dihubungi perusahaan yang memproduksi permen tersebut.
Ia sempat mengira undian itu sudah tak berlaku lagi.
Namun, karena penasaran, Dendi mencari cara untuk menghubungi produsen Yosan demi mendapat kepastian tentang undian tersebut.
Ia menemukan akun Instagram permen Yosan dan mengirim pesan singkat melalui akun tersebut. Setelah lima hari, dia tak kunjung mendapatkan balasan.
Kemudian ia menemukan situs web perusahaan yang memproduksi permen itu dan mendapat alamat email perusahaan.
"Saya itu masih penasaran, masih ada enggak sih? Kalau enggak ada, ya sudah dikonfirmasi saja. Ternyata enggak lama setelah saya email, besoknya saya di telepon. Ternyata masih bisa dan dijanjikan mau dikirim hadiahnya," ujat Dendi.