Suar.ID -Seorang wanita asal Cilacap ditemukan tewas bersama bayinya.
SP (30), seorang wanita warga Desan Donan, Kecamata Cilacap Tengah, Cilacap dilaporkan bunuh diri dengan cara terjun ke sungai dari Jembatan Serayu.
SP juga membawa bayinya yang baru berusia empat bulan untuk lompat ke sungai.
Diwartakan dalam Tribun Jatengvia Tribun Video, jasad SP ditemukan pada Sabtu (27/4/2019) sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini: Minggu 28 April 2019, Leo Ada yang Butuh Bantuanmu!
Tim Basarnas Cilacap menemukan tubuh korban sekitar dua kilometer dari titik ia melompat, yaitu di bawah pinggiran Jembatan Penggalang, Desa Adipala, Kecamatan Adipala, Cilacap.
Ayah korban, K (60), mengaku terkejut mengetahui bahwa wanita yang bunuh diri bersama bayi adalah putrinya.
K mengatakan bahwa ciri-ciri wanita yang bunuh diri persis seperti anaknya.
"Anak saya SP, umurnya 30 tahun. Kebetulan dia baru saja memiliki anak balita berumur empat bulan. Ciri-cirinya persis sekali," kata K.
Sementara itu, bayi laki-laki berumur 4 bulan itu ditemukan di lokasi terpisah dari titik penemuan tubuh SP.
Baca Juga : Karena Lupa Beli Paha Ayam, Nyawa Suami Melayang di Tangan Istri
Dikutip dari TribunVideopada Sabtu (27/4/2019), SP nekat mengakhiri hidupnya karena diduga mengalami sindrom baby blues.
K mengaku putrinya mengalami suasana hati yang tak baik setelah melahirkan.
"Menang akhir-akhir ini anak saya mengalami sindrom baby blues. Jadi dia merasa sangat sedih di hari-hari setelah bayinya dilahirkan.
Setelah melahirkan dia jadi mudah menangis, mudah tersinggung, dan sedikit tertekan," ujar K.
Baca Juga : Satpam Pembunuh Di Basement Hotel Bakar Diri Hingga Tewas Karena Malu
Kedua jasad korban telah dibawa ke Puskesmas Maos, Cilacap untuk diperiksa dan segera dipulangkan untuk proses pemakaman.
Dikutip dari halodoc, sindrom baby blues disebut juga Postpartum Distress Syndrome, keadaan yang dialami wanita berupa perasaan gundah dan sedih berlebihan setelah melahirkan.
Sindrom baby blues dikarenakan adanya perubahan hormon yang dialami wanita, termasuk hormon yang berkaitan dengan emosi.
Sindrom ini juga bisa karena perubahan pola hidup karena merawat bayi yang baru lahir.