Follow Us

Pernah Mau Jual Ginjal Gara-gara Jadi Caleg Gagal, Cerita Candra Saputra Berubah 180 Derajat Setelah Ketemu Dahlan Iskan

Moh. Habib Asyhad - Selasa, 23 April 2019 | 16:35
Candra Saputra didampingi istrinya Shinanta Previta Anggraeni (Foto: Kompas.com/Ari Himawan )

Candra Saputra didampingi istrinya Shinanta Previta Anggraeni (Foto: Kompas.com/Ari Himawan )

Suar.ID - Ini adalah cerita tentang seorang Candra Saputra (31).

Lima tahun lalu, dia pernah hancur-hancuran karena gagal jadi calon anggota legislatif.

Tapi sekarang, nasibnya berbeda 180 derajat. Bersama istinya, dia melenggang ke kursi yang selama ini dia impi-impikan.

Baca Juga : Beredar di media Sosial Foto Hansip-hansip Cantik yang Mengamankan TPS, yang Enggak Nyoblos Dijamin Menyesal

Candra Saputra adalah seorang warga Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Pada 2014 lalu, dia pernah menjadi buah bibir.

Ketika itu dirinya gagal dalam pemilihan calon legislatif (caleg) Dapil 4 Kabupaten Pekalongan dari Partai Demokrat.

Bahkan ia berniat menjual ginjalnya karena terlilit utang hingga Rp400 juta lebih untuk modal kampanye.

Dia pun harus pergi ke Jakarta, dan tidur bersama puluhan tunawisma di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, untuk menjualkan ginjalnya kepada seseorang.

Selama 10 hari berada di Jakarta, dia tak kunjung menemukan orang yang ingin membeli ginjalnya.

Padahal utangnya masih Rp400 juta, lebih bahkan.

Hingga akhirnya dia memutuskan menemui Dahlan Iskan.

Menurutnya, sosok Dahlan Iskan, baik dan memiliki jiwa sosial tinggi.

Baca Juga : Deddy Corbuzier Digerebek Lucinta Luna, Pacarnya pun Banjir Pertanyaan Netizen

"Pak Dahlan Iskan yang membantu saya, dengan memberikan bantuan sebesar Rp400 juta lebih, untuk melunasi utang-utang saya," kenang Candra, Selasa (23/4).

Di 2019 ini, nama Candra Saputra kembali ramai dan viral di media sosial dengan kasus yang sama.

Namun siapa yang tahu, pencalonannya sebagai anggota legislatif DPRD Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, bersama istrinya Shinanta Previta Anggraeni, tahun 2019 berbuah hasil.

Tidak tanggung-tanggung, Candra Saputra, mampu menorehkan sejarah karena mendapat perolehan suara terbanyak sementara di wilayah Kabupaten Pekalongan.

Suaranya mencapai 13.482 suara, sementara istrinya mendapat 9328 suara.

"Angka-angka tersebut merupakan rekapitulasi dari para saksi yang kami kerahkan di tiap-tiap TPS dan desa, namun semuanya menunggu keputusan KPU," katanya.

Candra melanjutkan, dengan suara sebanyak itu, dia dan istrinya bisa melenggang ke gedung DPRD Kabupaten Pekalongan.

Dalam perjalanannya, Candra mencalonkan diri melalui Partai Amanat Nasional (PAN) di Dapil III meliputi Kecamatan Siwalan, Wonokerto, Wiradesa dan Tirto.

Sementara istrinya, Shinanta Previta Anggraeni, di Kancah pesta demokrasi 2019 ini di Dapil II meliputi Kecamatan Kesesi, Sragi dan Bojong.

"Istri saya masuk kategori calon terpilih termuda DPRD Kabupaten Pekalongan, karena usianya baru 27 tahun. Kami juga merupakan pasangan suami istri pertama kali yang akan menjadi anggota DPRD di Kabupaten Pekalongan," tambahnya.

Candra dan istrinya mengaku maju dalam kontestasi Pileg 2019 dengan niatan untuk mengabdi kepada masyarakat Kabupaten Pekalongan.

Baca Juga : Sungguh Cantik, Intip Penampilan Menantu Jokowi Selvi Ananda saat Mengenakan Jilbab

Melalui pengabdian di masyarakat maka ia bisa ikut ibadah dan mensedekahkan pikiran dalam memajukan daerah.

Dia membeberkan, kunci kesuksesannya mendulang suara saat Pileg lalu ialah karena banyaknya dukungan dan doa dari masyarakat yang percaya.

"Kepercayaan masyarakat saya jaga betul, sehingga niatan ibadah terpenuhi,” ujarnya.

“Cukup 2014 saja saya merasakan pengalaman pahit hingga akan jual organ tubuh. Alhamdulillah atas kehendak Allah SWT tidak jadi menjual ginjal.”

Sementara, Shinanta Previta Anggraeni, mengaku bahwa dirinya mengikuti jejak suami ikut dalam kontestasi Pileg 2019 karena serba kebetulan.

Dia awalnya hanya menjadi syarat pelengkap penutup kuota keterwakilan perempuan dalam partai.

Namun, atas dorongan suami dan terus blusukan ke masyarakat, Shinanta akhirnya mendulang banyak suara.

"Awalnya minder karena mendapat nomer 9 dalam urutan caleg PAN, apalagi di Kabupaten Pekalongan, merupakan basis hijau dan merah, namun karena kerja keras dan ikhlas semua bisa dihadapi tanpa ada gesekan," ungkap Shinanta.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Caleg Pekalongan yang Akan Jual Ginjal, Kini Pasutri Ini Malah Lolos Nyaleg

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest