Follow Us

Kisah Sedih Mahasiswa yang Banting Tulang Demi Kuliahnya, Tangisnya Pecah Saat Orang Tuanya Tak Pernah Datang ke Wisudanya

Nieko Octavi Septiana - Senin, 22 April 2019 | 16:42
Kisah Sedih Mahasiswa yang Banting Tulang Demi Kuliahnya , Namun Orang Tuanya Tak Pernah Datang ke Wisudanya
Elite Readers

Kisah Sedih Mahasiswa yang Banting Tulang Demi Kuliahnya , Namun Orang Tuanya Tak Pernah Datang ke Wisudanya

Suar.ID - Seharusnya, kelulusan adalah hari yang menggembirakan.

Meski artinya harus meninggalkan kampus dan berpisah dengan teman-teman, kelulusan juga merupakan bukti bahwa seseorang telah mampu menuju jenjang selanjutnya.

Pada hari kelulusan, tak hanya si anak yang bersuka ria, orang tua juga akan turut bergembira.

Pada hari kelulusan itu juga orang tua akan hadir, menyaksikan dan menghargai usaha sang anak dalam menyelesaikan studinya.

Baca Juga : Pangeran Harry dan Meghan Markle Akan 'Pindah' ke Afrika?

Namun berbeda dengan laki-laki asal Filipina ini. Bukan kegembiraan yang dirasakan, kelulusan justru menjadi hal yang memilukan untuknya.

Dilansir dari Elite Readers pada Senin (22/4/2019), Jeric R. Rivas, lulusan dari La Concepcion College, San Jose Del Monte Bulacan, Filipina, membagikan kisah wisudanya yang menyedihkan.

Ia menceritakan bagaimana orang tuanya tidak pernah hadir dalam momen istimewa tersebut.

Baru-baru ini, Jeric lulus sebagai Penerima Layanan Kriminologi dengan gelar Bachelor of Science di Criminology.

Baca Juga : 785 Kotak Suara di Gudang Logistik Pemilu Sumatera Barat Terbakar

Kisah Sedih Mahasiswa yang Banting Tulang Demi Kuliahnya , Namun Orang Tuanya Tak Pernah Datang ke Wisudanya
Elite Readers

Kisah Sedih Mahasiswa yang Banting Tulang Demi Kuliahnya , Namun Orang Tuanya Tak Pernah Datang ke Wisudanya

Namun, dia harus meneteskan air mata karena di hari kemenangan itu, orang tuanya tidak ada di sana.

Meskipun mereka tidak pernah ada untuknya seumur hidupnya, dia masih berharap bahwa mereka akan menghadiri hari kelulusannya sebagai siswa terbaik dari kelasnya.

Jeric kemudian membagikan kisahnya melalui Facebook.

"Ketika saya di sekolah dasar, saya menerima penghargaan tertinggi sebagai siswa terbaik, tetapi orang tua saya tidak pernah datang.

Mereka seharusnya naik ke atas panggung dan memasangkan medali di leher saya, tetapi karena mereka tidak datang, saya tidak mengambil medali itu."

Baca Juga : Lebih dari Sekadar Kontak Fisik, 5 Cara Jabat Tangan Ini Bisa Tunjukkan Sifat Seseorang, Lho

Di sekolah menengah, Jeric dianugerahi sebagai 'Best in TLE', namun orang tuanya sekali lagi melewatkan hal tersebut serta upacara wisuda yang diadakan sehari kemudian.

Dia mengakui bahwa dia iri dengan teman-teman sekelasnya karena orang tua mereka sangat mendukung.

Jeric awalnya memutuskan untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Jadi dia memutuskan untuk meninggalkan kota kelahirannya dan mencari peruntungan di Metro Manila.

Sayangnya, kerabatnya menolaknya dari rumah mereka.

Tidak ada yang menginkan Jeric di rumah mereka, bahkan mereka memintanya pergi.

Baca Juga : Video Detik-detik Bom yang Meledak di Gereja Sri Lanka, Total Ada 8 Ledakan!

Setelah mengetahui tentang situasinya, sejumlah profesor membantu Jeric.

Mereka menawarinya makan, memberinya uang untuk ongkos dan perlengkapan sekolah, bahkan menyambut Jeric di rumah mereka.

Jeric juga bekerja serabutan untuk membiayai sekolahnya.

Dia bekerja di sebuah pabrik di Quezon, menjadi pelayan di gerai makanan cepat saji dan bahkan menjadi pembantu rumah tangga.

Ketika hari kelulusan kuliahnya tiba, Jeric tidak pernah kehilangan harapan bahwa orang tuanya akan datang dan melihatnya.

Baca Juga : Netizen Gagal Fokus Waktu Lucinta Luna Ribut dengan Deddy Corbuzier, Apa Benar Jakun Cuma Dimiliki Pria?

Tapi, sama seperti wisuda sebelumnya, mereka tidak pernah datang.

Ketika namanya dipanggil untuk naik ke panggung, Jeric mencoba berjalan dengan rasa bangga, tetapi akhirnya menangis keras karena dia merasa kasihan pada dirinya sendiri.

Sementara orang tua Jeric tidak pernah menunjukkan rasa cinta mereka, para profesor selalu mengingatkan Jeric bahwa di luar sana masih banyak orang yang bangga padanya.

Ketika nama Jeric dipanggil, profesornya datang ke tempat duduknya dan menemaninya naik ke panggung.

Kisah Sedih Mahasiswa yang Banting Tulang Demi Kuliahnya , Namun Orang Tuanya Tak Pernah Datang ke Wisudanya
Elite Readers

Kisah Sedih Mahasiswa yang Banting Tulang Demi Kuliahnya , Namun Orang Tuanya Tak Pernah Datang ke Wisudanya

"Satu demi satu nama lulusan dipanggil dan mereka semua naik bersama orang tua mereka, sedangkan orang tuaku tidak.

Namun ketika nama saya dipanggil, profesor saya datang ke tempat duduk saya dan menemani saya naik ke panggung."

Ketika Jeric berjalan, salah satu profesornya yang lain berdiri di atas panggung untuk menunggunya dan memeluknya.

Pada saat itu, kesedihannya hilang, tetapi dia tetap menangis di depan semua orang.

Baca Juga : Selesai Kasus Guru Budi Hartanto, Ada Lagi Penemuan Mayat Tanpa Kepala dalam Ember di Tangerang

"Ketika saya berjalan, salah satu profesor saya yang lain berdiri di atas panggung menunggu saya dan memeluk saya.

Pada saat itu, beberapa kesedihanku menghilang, tetapi aku masih menangis di depan semua orang."

Terlepas dari rasa sakit yang dirasakannya, Jeric masih berterima kasih kepada orang tuanya dan berharap mereka bangga padanya.

"Kepada orang tuaku, yang sampai hari ini tidak bisa menerimaku dalam hidup mereka, jika kalian membaca ini, ini aku sekarang, dan kuharap aku membuat kalian bangga."

Source : Elite Readers

Editor : Nieko Octavi Septiana

Baca Lainnya

Latest