Suar.ID -Banyak kisah terjadi Pemilihan Umum (Pemilu) yang diselenggarakan secara serentak pada 2019 ini, tak terkecuali berita duka.
Beberapa waktu lalu masyarakat mendapat kabar menyedihkan dari polisi yang meninggal saat mengamankan Pemilu 2019.
Ada juga berita seorang nenek yang pingsan dan nyawanya tak terselamatkanketika antre saat ingin menggunakan hak pilihnya.
Kali ini kabar yang memprihatinkan juga datang dari salah satu ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Baca Juga : UPDATE Hasil Real Count Pilpres 2019, Pasangan 01 dan 02 Bersaing Sengit di 4 Provinsi
Sub (42), ketua KPPS di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, melakukan percobaan bunuh diri.
Upaya bunuh diri itu dilakukan Sub pada Sabtu (20/4/2019) sekitar pukul 09.00 WIB.
Menurut laporan, Sub diduga depresi lantaran beban sebagai ketua KPPS yang ditanggungnya.
Sub yang merupakan PNS golongan 1C dan bertugas di bagian rumah tangga Gedung Rektorat Universitas Brawijaya itu depresi karena dalam penghitungan surat suara terdapat selisih suara untuk pemilihan DPD dan DPRD Kota Malang.
Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini: Minggu 21 April 2019, Cancer Bakal Terima Kabar Baik!
Sub mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara menusuk perutnya sendiri sebanyak dua kali.
Pria itu menusuk perutnya sendiri dengan golok ukuran 46 cm.
Kapolsek Kedungkandang, Kompol Suko Wahyudi mengatakan Sub melakukan upaya bunuh diri di dalam kamar rumahnya di Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Dikutip dari Kompas.com pada Minggu (21/4/2019), Kompol Suko Wahyudi mengirim pesan tertulis yang menjelaskan upaya bunuh diri yang dilakukan Sub.
Baca Juga : Meski Sedang Dirawat di Panti Rehabilitasi, Caleg Gagal yang Stes Ini Masih Suka 'Umbar Janji'
"Sekitar pukul 9.00 WIB di dalam kamarnya korban mengambil golok koleksinya di atas lemarinya kemudian menusukkan sendiri dengan tangannya sendiri ke arah perutnya sendiri sebanyak dua kali."
Tal, istri Sub mengatakan suaminya itu akhir-akhir ini merasa gelisah karena kurang tidur sebab memikirkan tanggung jawabnya sebagai ketua KPPS.
Apalagi karena adanya selisih jumlah suara saat penghitungan hasil surat suara. Hal itu diduga menjadi pemicu Submencoba bunuh diri.
"Saksi menerangkan suaminya gelisah dan stres selama tiga sampai empat hari ini karena kurang tidur," kata Kompol Suko Wahyudi.
Baca Juga : Banyak Dicari sekaligus Dibicarakan Belakangan Ini Selama Pemilu, Apa Itu Formulic C1?
"Sebagai ketua KPPS 7 merasa capek dan stres karena saat penghitungan suara ada selisih kelebihan suara antara dua atau empat di hitungan DPD dan DPRD Kota Malang," katanya.
Akibatinsiden itu, Sub mengalami dua luka tusuk di bagian perutnya.
Yakni di perut bagian kanan sebesar 4x2,5 centimeter dan di perut bagian kiri sebesar 3x4 centimeter.
Sub lantas dilarikan ke Rumah Sakit Panti Nirmala untuk menjalani operasi.
Baca Juga : BBM Sebentar Lagi akan Tutup, Begini Curahan Hati Penggunanya yang Bikin Ngakak
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang belum merespons kejadian percobaan bunuh diri oleh ketua KPPS tersebut. Komisioner KPU Kota Malang, Azhari Husein tidak merespons saat dimintai konfirmasi.
Kabar duka dalam Pemilu 2019 juga terjadi Tasikmalaya, Jawa Barat.
Dilaporkan Kompas.com pada Sabtu (20/4/2019), KPU Kabupaten Tasikmalaya menyatakan hingga kemarin sudah ada 3 petugas KPPS Tasikmalaya yang meninggal.
Ketiga petugas KPPS itu meninggal dunia karena kelelahan dan menderita sakit.